Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.314 Siswa Korban Wai Ela Terancam Tidak Bisa Sekolah

Kompas.com - 26/07/2013, 22:30 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Sebanyak 1.314 siswa dari tingkat PAUD hingga SMA terancam tidak bisa bersekolah dengan layak menyusul hancurnya gedung sekolah mereka. Tak kurang lima gedung sekolah hancur saat bendungan Wai Ela menyapu separuh Desa Negeri Lima, Kamis (25/7/2013) kemarin.

Dalam kurun waktu dua minggu sebelum masa tahun ajaran baru dimulai, yakni 14 Agustus mendatang, Dinas Pendidikan Maluku Tengah harus menyiapkan sekolah untuk menampung ribuan siswa ini.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Maluku Tengah Askam Tuasikal, pihaknya  akan secepatnya membangun sekolah darurat agar proses belajar-mengajar dapat segera dilaksanakan pada saat periode tahun ajaran baru dimulai.

"Namun, tentu saja kami harus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar menemukan lokasi yang tepat untuk sekolah darurat tersebut,’’ kata Tuasikal kepada wartawan Jumat (26/7/2013).

Sesuai dengan data Dikor Maluku Tengah, terdapat 1.314 siswa dari tingkat PAUD hingga SMA yang harus menerima pendidikan darurat. Di Desa Negeri Lima terdapat SD Negeri 1 dengan jumlah siswa 194 orang, SD Negeri 2 sebanyak 194 siswa, SD Inpres (245 siswa), SMP Negeri 5 Leihitu sebanyak 321 siswa, SMA Negeri 2 Leihitu (185 siswa), TK Al Amin sebanyak 25 siswa, dan PAUD Mandiri sebanyak 50 siswa.

Rencananya Dinas Pendidikan dan Olahraga Maluku Tengah akan menyiapkan segala kebutuhan pendidikan tersebut dalam jangka waktu dua minggu ke depan untuk membangun sekolah-sekolah darurat bagi para siswa ini.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif pada Jumat siang menginstruksikan agar waktu tanggap darurat dipercepat dan segera berkonsentrasi untuk membangun infrastruktur warga dan juga sekolah darurat.

Dia bahkan mengatakan, pihaknya menyediakan sejumlah tenda dengan ukuran yang lebih besar untuk dijadikan ruang kelas bagi para siswa yang terkena bencana. "Tenda–tenda itu bisa nantinya dijadikan ruang kelas darurat bagi para siswa," kata Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com