Simulasi ini melibatkan internal Lapas Kerobokan, Polres Badung, Kodim hingga pemadam kebakaran. Skenario simulasi ini adalah ada salah seorang napi yang dianiaya, kemudian meluas menjadi kerusuhan masal.
Melihat kejadian ini Kalapas langsung menghubungi Kapolres Badung untuk melaporkan ada kerusuhan. Polres Badung kemudian mengerahkan anggota Dalmas ke Lapas Kerobokan untuk mengendalikan situasi.
Setibanya di Lapas Kerobokan, kerusuhan semakin membesar dan napi mulai membakar lapas serta menyandera sipir. Terjadi kontak fisik antara Dalmas dan napi untuk membebaskan sipir yang disandera. Setelah membebaskan sipir, pemadam kebakaran tiba dan berupaya memadamkan api. Setelah bekerja sekitar 30 menit situasi dapat dikendalikan.
Kalapas Kerobokan Gusti Ngurah Wiratna mengatakan, simulasi ini merupakan antisipasi jika terjadi kerusuhan di Lapas Kerobokan seperti Februari tahun lalu.
"Kami tidak pernah berharap kejadian ini terjadi, sebelum simulasi kita sudah kontak terus (dengan Polres)," ujar Kalapas Kerobokan Gusti Ngurah Wiratna seusai simulasi.
Pihak Lapas Kerobokan mengaku kini semakin intens berkoordinasi dengan Polres Badung dan Polsek Kuta Utara untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.