Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Dangkal Penyebab Banjir Tasikmalaya

Kompas.com - 25/07/2013, 17:47 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin menyatakan, BPBD telah membahas pengerukan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang serta memperbaiki tanggul yang jebol dengan Badan Pembangunan dan Sumber Daya Alam (BPSDA) masing-masing.

"Masyarakat di sini yang terkena dampak, sedangkan BPSDA yang berwenang di sana. Makanya kami hanya sebatas mengamankan warga saja, sedangkan kebijakan lebih jauh ada di instansi lain," jelas Kundang di lokasi banjir, Kamis (25/7/2013).

Selain banjir di Kecamatan Sukaresik, terdata banjir juga terjadi di Kampung Nampong, Desa Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kecamatan Pagerageung, Rajapolah, serta Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kerugian masih kami hitung, namun dipastikan mencapai miliaran rupiah. Karena hampir semua warga tidak bisa menyelamatkan harta bendanya," imbuh Kundang.

Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang langsung memantau lokasi banjir menambahkan, banjir ini diakibatkan tidak adanya perencanaan jangka panjang baik dari masyarakat ataupun instansi seperti BPSDA dalam mengantisipasi persoalan ini.

Hingga akhirnya pada saat bencana terjadi tidak bisa dihindari ataupun diminimalkan, meskipun diketahui tidak ada korban jiwa. "Memang harus ada solusi yang lebih baik untuk menanggulanginya. Tiada lain dengan merekayasa jalur air sungai yang melintasi perkampungan tersebut. Karena jika harus dilakukan upaya relokasi jelas kami tidak akan mampu," ujar Uu.

Diberitakan sebelumnya, akibat hujan deras pada Rabu malam, beberapa wilayah di lima kecamatan Kabupaten Tasikmalaya, terendam banjir akibat Sungai Cikidang dan Citanduy meluap setelah diguyur hujan deras malam tadi.

Banjir dilaporkan setinggi 1,5 meter dan merendam ratusan rumah warga sejak Rabu (24/7/2013) sekitar pukul 22.00 WIB. Warga tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka akibat tingginya air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com