Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disbudpar Berharap Kondisi Merapi Tetap Normal

Kompas.com - 25/07/2013, 16:43 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Embusan Gunung Merapi yang disertai dengan hujan abu di berbagai daerah termasuk Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, pada Senin (22/7/2013), lalu tidak memengaruhi kondisi pariwisata.

Meskipun demikian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman berharap agar keadaan Merapi tetap normal. "Sejauh ini aktivitas wisata di sini masih normal seperti biasanya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman AA Ayu Laksmidewi, Kamis (25/7/2013).

Ia mengungkapkan, guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau para wisatawan agar mematuhi peraturan yang ada. "Hanya yang beda saat ini, wisatawan dianjurkan untuk mengenakan masker," Ayu menegaskan.

Kemungkinan, penutupan obyek wisata, khususnya di kawasan lereng Merapi, baru akan diambil setelah ada keputusan peningkatan status aktivitas gunung.

Pascaembusan disertai hujan abu kemarin, Disbudpar Sleman belum menentukan langkah apa pun. Meskipun demikian, dia mengaku telah menyiapkan beberapa langkah jika sewaktu-waktu status Merapi dinaikkan.

Pihaknya berharap status normal akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan. Sebab, erupsi 2010 lalu sangat memengaruhi sektor pariwisata. "Semoga statusnya masih tetap normal, sebab sebagian besar destinasi unggulan Kabupaten Sleman berada di kawasan lereng Merapi. Seperti Kaliurang, Volcano Tour Cangkringan, dan Museum Gunungapi Merapi," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com