“Tidak ada penggunaan sajam, mereka datang melakukan pemukulan,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie, saat memberikan keterangan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Sementara itu, saat disinggung terkait luka yang diderita oleh sejumlah anggota Brimob dan Sabhara, Ronny mengungkapkan, kemungkinan besar luka tersebut diakibatkan pecahan kaca yang terdapat di sekitar lokasi pertikaian.
“Itu akibat pecahan beling. Bukan samurai,” katanya singkat.
Sebelumnya, dua buah samurai yang diduga milik anggota Brimob yang bermarkas di Srondol, Banyumanik, Semarang, tertinggal di Markas Dit Sabhara Polda Jateng setelah sekitar 50 anggota Brimob itu menyerang Markas Sabhara di Mijen, Semarang, Kamis (25/7/2013) dini hari.
"Samurai itu sudah dibawa petugas Propam. Saat penyerangan, sebagian anggota Brimob membawa senjata tajam, kebanyakan samurai," kata seorang anggota Sabhara.
Kapolda Jateng Irjen (Pol) Dwi Priyatno telah memerintahkan Divisi Propam Polda Jateng untuk menyelidiki dan menindak oknum yang bersalah pada insiden bentrokan itu.
"Saya sudah apelkan, baik Sabhara maupun Brimob. Saya perintahkan bagian Propam untuk cari barang bukti kemudian diproses," kata Kapolda.
Priyatno sebelumnya mengatakan, ada sejumlah anggota polisi yang terluka dalam peristiwa itu.
"Luka lecet-lecet kena pukulan, ada yang kena kursi," kata dia.
Bentrokan itu diduga telah dipicu oleh pesan di BlackBerry Messenger (BBM). "Pemicunya ada pesan BBM yang diduga menghina satuan Brimob. Nah, maksud kedatangan anggota Brimob ke Markas Sabhara itu sebenarnya untuk menanyakan isi BBM tersebut," kata Priyatno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.