Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Penumpang Masih Mendatangi Bandara Polonia

Kompas.com - 25/07/2013, 10:40 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com — Ratusan penumpang masih mendatangi Bandara Polonia, Medan, pada Kamis (25/7/2013) subuh. Mereka sepertinya belum mengetahui kalau bandara sudah berpindah ke Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deli Serdang.

"Banyak yang terlambat dari subuh tadi. Mereka penumpang penerbangan pertama. Walau disediakan bus, mereka lebih memilih naik taksi karena takut terlambat," kata Edhi S, petugas yang berjaga di pintu masuk Bandara Polonia Medan yang sekarang menjadi Pangkalan TNI AU Soewondo.

Hero Sitepu, warga Sei Padang, Medan, salah satu penumpang tujuan Jakarta dengan maskapai penerbangan Mandala mengaku ia mendapat jadwal terbang pukul 12.00 WIB.

"Jam 07.00 saya sudah ke Carefour, tapi bus Damri-nya tak ada. Terpaksa aku balik ke Polonia, baru dapat busnya," kata Hero.

Sementara penumpang lain, Anita, mengatakan dirinya hanya mau mencoba bus karena dia sering bolak balik Medan-Jakarta.

"Anakku di Jakarta, jadi aku sering bolak-balik. Aku cuma mau tahu kayak mana rasanya naik bus ini," ucapnya.

Patar M Hutasoit, sopir Damri bandara dari Dinas Perhubungan Kota Medan, mengatakan, dia sudah tiga trip Medan-Kualanamu hari ini.

"Aku sudah stay di bandara sejak jam 03.00 WIB. Banyak penumpang yang terlambat dan belum tahu," katanya.

Menurutnya, ongkos Damri hanya Rp 15.000 dan jarak tempuh 1,5 jam. Tarif tersebut dinilai sudah wajar dan penumpang tidak keberatan.

Sementara itu, pantauan di lapangan, penumpang banyak yang tidak tahu tempat menunggu bus koridor Carefour. Tidak ada tanda-tanda atau petunjuk informasi apa pun.

Seorang petugas Dinas Perhubungan mengatakan, dalam dua atau tiga hari ini, akan ada spanduk pemberitahuan dan loket tiket untuk bus.

"Namanya mendadak. Dalam dua atau tiga hari ini bakal ada spanduk pemberitahuan. Nanti bus dan loket tempatnya di parkiran Carefour," katanya.

Di tempat terpisah, kereta api menjadi transportasi alternatif tercepat antimacet. Hari pertama soft operation, PT Railink membuka 10 trip perjalanan Medan-Kualanamu dan sebaliknya. Jarak dari pusat Kota Medan ke KNIA sekitar 29 km ditempuh selama 37 menit dengan tarif Rp 80.000.

Besarnya tarif sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 28/2012 yang disesuaikan dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan. Tiket dapat dibeli di stasiun KA KNIA dengan tunai atau menggunakan kartu prabayar, debit, kredit dari Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Mega dan Bank DKI, serta kartu berlogo Visa. Pemesanan dapat dilakukan maksimal tujuh hari sebelum keberangkatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com