Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pencari Suaka yang Tenggelam di Cianjur Berangkat dari Garut

Kompas.com - 25/07/2013, 00:19 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kapal berpenumpang ratusan pencari suaka tenggelam di perairan Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/7/2013). Akibatnya, setidaknya 9 orang ditemukan tewas, sementara 189 orang dapat diselamatkan.

"Kapal tersebut berpenumpang ratusan imigran gelap dari berbagai negara yang akan menuju Christmas Island, Australia," kata Kepala Polda Jawa Barat Irjen Suhardi Alius, Rabu (24/7/2013). Dia mengatakan, kapal itu berangkat dari Ranca Buaya, Kabupaten Garut, Selasa pukul 10.00 WIB.

Menurut Suhardi, ratusan penumpang kapal tersebut berasal dari Sri Lanka, Banglades, Iran, Irak, dan Bahrain. Di tengah pelayaran, kata dia, diduga kapal tersebut diterjang ombak besar sehingga pecah dan tenggelam. "Sebelum tenggelam, kapal sempat terbakar. Dari badan kapal keluar asap," ujar dia.

Diperkirakan insiden tersebut memicu para penumpang terjun ke laut, dan terapung-apung di lautan. Selama sekitar 10 jam, mereka berada di dalam air, tanpa ada pertolongan. Baru pada sekitar pukul 20.00 WIB, ada nelayan Cianjur melihat puluhan orang berenang menuju tepian laut.

"(Ada) 38 orang (yang berenang) itu langsung ditolong nelayan setempat," kata Suhardi. Dari merekalah diketahui soal tenggelamnya kapal dan banyak orang yang masih terapung-apung di tengah laut. "Para nelayan dan masyarakat setempat langsung menghubungi kepolisian dan petugas terkait untuk meminta bantuan pertolongan," katanya.

Berdasarkan kabar itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Polisi Air, TNI AL, dan beberapa nelayan langsung melakukan upaya pencarian. Hingga Selasa malam, 160 orang ditemukan selamat dan 3 yang lain meninggal. Semua korban, baik selamat maupun meninggal, dibawa ke Mess Perikanan Jayanti, Cianjur.

Pencarian dilanjutkan pada Rabu pagi. Hingga Rabu petang, total korban selamat tercatat 189 orang dan 9 orang ditemukan meninggal. Hingga berita ini diturunkan pun, penyisiran masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com