Kepala Kantor SAR Sulselbar Roki Asikin menjelaskan, penangguhan pencarian karena angin di perairan Kepulauan Pangkep cukup kencang. Hal ini membuat pihaknya menarik sejumlah tim SAR gabungan kembali ke posko tepat di Dermaga Biringkassi.
"Di luar angin mulai kencang sehingga kami terpaksa menghentikan pencarian korban," jelas Roki.
Roki menambahkan, pencarian baru akan kembali dilakukan pada Kamis (25/7/2013) pagi, dan akan dilakukan selama satu minggu.
"Pencarian korban akan kita lakukan selama satu minggu, dapat atau tidak dapat, kita akan hentikan saja," jelasnya.
Dalam pendataan korban, Roki mengaku anggotanya mengalami kesulitan. Pasalnya, data informasi korban hilang sempat simpan siur. Namun, tim SAR telah memastikan dua orang korban masih dinyatakan hilang, yang sebelumnya disebutkan hanya satu orang.
"Awalnya kami mendapatkan informasi hanya satu orang yang hilang, namun setelah tim kami mencocokkan dengan keluarga korban ternyata ada dua korban yang harus kita cari," ungkapnya.
Berdasarkan data tim SAR, kedelapan korban kapal tenggelam adalah warga Kepulauan Karanrang, lima di antaranya bisa diselamatkan, yakni Rahman (30), Mahdi (35), Minne (35), Widya (14), dan Makia (10). Sedangkan Daeng Labbi ditemukan oleh warga setempat dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Sementara Aisya (40) dan Mardiah (12) masih dinyatakan hilang.
Data yang berhasil dihimpun di posko tim SAR, kapal milik Hasni itu tenggelam pada Selasa (23/7/2013) malam saat para penumpangnya hendak pulang seusai berbelanja bahan bangunan di kota Kabupaten Pangkep. Di tengah perjalanan, kapal jo'loro itu dihantam ombak hingga kapal terangkat dan tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.