Hakim Royke Tak di Rumah Saat Kediamannya Ditembaki

Meski mendapatkan teror penembakan, Royke mengaku tidak takut menjalankan tugasnya sehari-hari. Bahkan sehari setelah mobil dan rumah dinasnya ditembaki orang tak dikenal, Royke tetap menjalankan satu sidang pengadilan hari ini.

“Nyali saya tidak ciut akibat kejadian ini,” kata Royke. Royke mengaku, selama dua tahun bertugas di PN Gorontalo, dirinya tak pernah mendapatkan teror dalam bentuk apa pun. Perkara-perkara yang selama ini ditanganinya juga menurut dia tidak ada yang begitu menonjol.

Sehari-hari, Royke adalah hakim yang banyak menangani kasus-kasus pidana umum. “Biasanya sih kasus-kasus saya 351 (penganiayaan),” tutur Royke.

Royke mengatakan, saat penembakan terjadi, hanya ada istri, pembantu dan dua anaknya di rumah dinas hakim Jalan Cendana Kota Gorontalo tersebut.

Dia pada hari itu juga tidak menggunakan mobil Daihatsu Xenia putih bernomor polisi DM 1792 BA miliknya. “Hari itu saya ke kantor pakai sepeda motor,” kata Royke. “Mobil saya parkir di rumah. Pas tiba di rumah, saya lihat lubang di kaca belakang mobil. Saya pikir ulah orang iseng yang melempar batu,” lanjutnya.

Royke mengaku, istri dan pembantunya sempat mendengar suara ledakan. Namun mereka menganggap suara tersebut adalah ledakan petasan. Royke baru menyadari kalau rumah dan mobilnya menjadi sasaran tembakan, saat dia menemukan lubang di pintu dan di foto anaknya yang tergantung di dinding.

Adapun di mobil, peluru menembus dari bagian kaca belakang hingga bersarang di bagian pendingin udara.