Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2013, 16:06 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com
 — Seekor bayi gajah Sumatera yang dinamai Raju hanya bertahan hidup selama sebulan. Dia mati karena mengalami malanutrisi akut, Selasa (23/7/2013).

Raju sempat dirawat di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, setelah ditemukan di perkampungan di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Menurut Rosa, dokter yang merawat gajah yatim piatu itu, sejak tiga hari terakhir Raju terserang diare berat dan mengalami malanutrisi akut.

“Meski sudah kita beri susu dan vitamin, namun daya tahan tubuh Raju tidak kuat, karena bagaimanapun dia tidak mendapatkan antibodi yang cukup dari susu induknya, antibodi tidak bisa didapatkan dari susu formula,” jelas Rosa, Selasa (24/7/2013)

Ciri-cirinya bisa kita lihat dengan jelas, tambah dokter Rosa, yakni kulit sangat kering, lidahnya melepuh, mengalami kekakuan otot dan mengalami diare berkepanjangan.

Rosa mengatakan, selama sebulan dalam perawatan di PLG, tiga kali Raju mendapat perawatan intensif dengan penyuntikan cairan infus ke tubuhnya.

“Dan, sehari sebelum meninggalnya Raju, dia pun mendapat cairan infus yang lumayan banyak untuk menaikkan kondisi tubuhnya,” katanya.

Raju adalah seekor bayi gajah yang ditemukan warga Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, pada 18 Juni 2013 lalu. Warga yang menemukannya mengaku tidak melihat induk bayi gajah itu.

Warga berinisiatif merawatnya dan saat itu kondisi Raju sudah kurang bagus karena mengalami diare. Dengan bantuan relawan, Raju akhirnya dipindahkan ke kompleks PLG Saree, Aceh Besar, agar mendapat perawatan yang lebih baik.

Kisah penemuan Raju ini pun mendapat perhatian dari banyak pencinta hewan di Indonesia. Berbagai donasi, termasuk susu dan selimut, pun dikirim buat Raju.

Raju bukan satu-satunya bayi gajah Sumatera yang mati. Sepekan sebelum Raju ditemukan, warga di desa yang sama juga menemukan seekor bayi gajah yang diperkirakan berusia sekitar dua bulan dan diberi nama Raja. Namun sepekan kemudian, Raja mati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com