Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Rizal Tinggal di Desa Terpencil

Kompas.com - 23/07/2013, 10:53 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


TULUNGAGUNG, KOMPAS.com — Terduga teroris, Rizal, yang ditembak mati tim Densus 88 di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013), saat masih hidup tinggal di sebuah desa yang cukup jauh dari pusat kota Tulungagung.

Rizal berdomisili di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, sebuah desa perbukitan yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Karena lokasi yang sulit terjangkau itu, alat transportasi umum menuju kota juga terbatas pada jam-jam tertentu.

Menurut Sri Indarti, istri Sapari (pria warga Penjor yang turut ditangkap Densus saat penyergapan), Rizal datang ke desa itu sekitar tiga bulan lalu. Tujuannya berdakwah pada masyarakat sekitar. Karena maksudnya dianggap baik, Sri menambahkan, warga membolehkannya tinggal di gedung pendidikan anak usia dini (PAUD) di desa itu.

"Dia tinggalnya di kantoran (kantor PAUD) sana, terus ngisi ngaji di masjid-masjid, bahkan juga sering tidur dan bersih-bersih masjid sini," kata Sri Indarti kepada para wartawan yang menemuinya di Desa Penjor.

Sebelumnya diberitakan, tim Densus 88 menyergap empat terduga teroris di Tulungagung sekitar pukul  08.45 pagi. Dua terduga teroris tewas di tempat dan dua lainnya terluka tembak pada bagian kaki. Dua tewas adalah Dayah dan Reza yang berasal dari Medan, sedangkan dua lainnya yang terluka adalah Mugi Hartanto dan Sapari.

Sapari merupakan warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, yang menjabat sebagai staf Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Desa Penjor. Sementara Mugi Hartanto adalah warga Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo, yang bekerja sebagai guru honorer.  

Polisi menyatakan para terduga teroris itu berasal dari jaringan Poso yang sudah tiga bulan ini berada di Jawa Timur. Polisi juga menyatakan, keterlibatan orang lokal Tulungagung itu sebagai penunjuk jalan dan penyembunyi kedua teroris itu. Keduanya masih dalam pemeriksaan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com