“Ratusan warga yang menolak dievakuasi ada di tiga desa yakni Desa Sulemandara, Desa Bendewuta di Kecamatan Wonggeduku, dan Desa Ahuawatu di Kecamatan Pondidaha. Tim kami sudah membujuk warga untuk dievakuasi, tapi ditolak dengan alasan menjaga keselamatan ternaknya,” terang Kepala kantor Search and Rescue (SAR) Kendari, Djafar Henaulu, Senin (22/7/2013).
Menurut Djafar, tim yang diturunkan ke lokasi banjir berjumlah tujuh orang. Mereka dilengkapi dengan dua perahu karet dan rescue car.
“Kami turun ke lokasi banjir atas permintaan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe kemarin. Tim akan bekerja sampai proses evakuasi korban banjir selesai,” jelasnya.
Tiga desa yang belum mau dievakuasi lanjut Djafar, yakni Bendewuta sebanyak 150 kepala keluarga (KK); Desa Sulemandara 185 KK; dan Desa Ahuawatu 150 kepala keluarga.
Koordinator Divisi Operasional Tanggap Darurat Kabupaten Konawe, Akbar, mengakui pihaknya juga telah membujuk ratusan warga di tiga desa tersebut. Namun, masih terdapat beberapa orang yang menolak.
“Memang ada warga yang mengambil barang-barang milik korban banjir di beberapa wilayah di Konawe. Meski kami sudah membujuk warga untuk dipindahkan, namun sebagian dari mereka masih bertahan, meski air sudah merendam rumah mereka,” ujarnya.
Akbar melanjutkan, pihaknya masih memberlakukan tanggap darurat akibat banjir di Konawe selama 14 hari. Namun, tanggap darurat tetap akan dilanjutkan hingga masa rehabilitasi korban banjir.
Seperti diberitakan, sedikitnya tiga kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, masih terisolasi akibat banjir. Ratusan orang terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman, setelah tanggul Konaweha dan tanggul Lahambuti jebol akibat hujan deras selama dua pekan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.