Seperti yang dialami oleh Ibu Euis Mulisa, seorang pedagang kagetan di Kampung Jawa, Denpasar, Bali. Ibu Euis yang setiap Ramadhan membuka lapak aneka lauk pauk dan jajanan takjil di Kampung Jawa terpaksa mengurangi variasi menu untuk tahun ini. Jika tahun-tahun sebelumnya wanita paruh baya ini selalu berjualan rendang, Ramadhan tahun ini tak bisa lagi menjualnya karena merugi.
Ibu Euis tak bisa menjual lauk pauk yang berbahan dasar daging sapi karena pendapatan tak sebanding dengan modal. "Rp 120 (ribu) per kilo, enggak jualan dari tahun ini, enggak jualan rendang," ujar Euis disela-sela menjajakan dagangannya.
Ramadhan tahun ini Euis hanya bisa berjualan lauk pauk yang berbahan dasar ayam dan ikan. Meski ayam juga melonjak harganya, tetapi tidak separah harga daging sapi dan masih bisa menghasilkan untung.
Euis dan pedagang lainnya memiliki harapan yang sama dengan para Ibu rumah tangga agar harga daging sapi dapat kembali terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.