Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digerebek Istri di Rumah Perempuan, Perwira Polisi Terancam Mutasi

Kompas.com - 17/07/2013, 21:06 WIB
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com — Kepala Bagian Operasi Polres Tulungagung, Kompol Subagio, terancam dimutasi setelah digerebek istrinya, Siti Nur Fatimah dan putrinya, di rumah perempuan yang diduga selingkuhannya, Badriyah, Senin (14/7/2013) dini hari lalu.
 
Menurut Kepala Polres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto, melalui Wakil Kepala Polres Kompol Indra Lutrianto, saat ini Unit Propam Polres Tulungagung sudah memeriksa enam  saksi penggerebekan di rumah Badriyah yang membuka usaha jasa Diyah Salon di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur.
 
Keenam saksi itu adalah orang-orang yang melihat langsung dan terlibat penggerebekan. "Sudah kami periksa semua. Selanjutnya pemberkasan akan dikirim ke Polda Jatim," kata Indra Lutrianto.
 
Ia tidak dapat memastikan bentuk sanksi nantinya untuk koleganya tersebut. "Mutasi atau tidak, saya belum bisa pastikan, itu semua diputuskan pada sidang indisipliner di Polda Jatim," katanya.
 
Sementara, Rabu (17/7/2013) ini, Badriyah (26) menjalani pemeriksaan di markas Polres Tulungagung selama kira-kira 3 jam. Namun, Indra Lutrianto tak bersedia membeberkan.
 
Seperti diberitakan, penggerebekan terjadi pada Senin lalu sekitar pukul 01.00 dini hari. Saat itu, menurut seorang tetangga Badriyah, istri Kompol Subagio dan putrinya mendatangi Diyah Salon dan memecah kaca rumahnya.
 
Kompol Subagio selama ini diketahui sering mengapeli Badriyah hingga larut malam, tetapi warga sekitar tidak berani menegur karena tahu Subagio termasuk petinggi Polres Tulungagung.
 
Kepala Desa Kepuh, Slamet, membenarkan kejadian tersebut. Setelah mendengar laporan dari warganya, Slamet langsung ke rumah Badriyah, tetapi saat itu Subagio sudah tidak ada.
 
Slamet mengakui, selama ini istri Subagio sebenarnya juga mengabdi di desanya sebagai bidan desa. "Saya sungkan karena istrinya bidan desa yang juga tinggal di rumah dinas desa, dekat Balai Desa Kepuh," kata Slamet saat itu. (Yuli Ahmada)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com