Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang Larang Kegiatan Fisik Saat MOS

Kompas.com - 16/07/2013, 15:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Magelang melarang instansi sekolah mengadakan perpeloncoan kepada para peserta didik baru di SMP dan SMA selama pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS). Terlebih lagi, MOS tahun ini bertepatan dengan bulan puasa.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik setempat, Sahid, mengatakan, pihaknya mengimbau semua sekolah di Kota Magelang untuk mengurangi kegiatan fisik pada pelaksanaan MOS. "Kebetulan MOS saat ini masuk bulan puasa sehingga semestinya kegiatan fisik lebih dikurangi," kata Sahid, Selasa (16/7/2013).

Sahid melanjutkan, untuk mencegah aksi perpeloncoan, pihaknya sudah menyebarkan surat edaran kepada sekolah-sekolah jauh hari sebelum pelaksanaan MOS. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa tidak perlu ada perpeloncoan atau kekerasan fisik. Aktivitas seharusnya lebih pada pengenalan siswa baru pada sekolah mereka.

Sahid menjelaskan, pelaksanaan MOS sejatinya adalah untuk pengembangan ilmu, pengenalan dan pengetahuan terhadap sekolahnya. Selama ini, MOS sering dijadikan ajang balas dendam dari para senior.

"Ini tidak benar, apalagi jika ada perintah yang tidak wajar, misalnya harus membawa benda aneh dan sebagainya. Bila ada yang melanggar, tentu akan ada sanksi," imbuh Sahid.

Pantauan Kompas.com di beberapa sekolah di Kota Magelang, pelaksanaan MOS bagi siswa baru telah dimulai pada Senin (15/7/2013) dan akan berakhir Rabu (17/7/2013) besok.

Seperti MOS yang diselenggarakan di MK Pius X Kota Magelang. Sebanyak 162 peserta atau siswa baru sekolah tersebut mengikuti rangkaian kegiatan MOS. Tidak terlihat adanya kegiatan yang menguras tenaga fisik, tidak ada kostum yang aneh. Hanya, mereka terlihat membawa karung sebagai tas dan papan nama besar di dada peserta.

Kepala SMK Pius X Kota Magelang Dimetria Anjar Wulansari memastikan tidak ada perpeloncoan dalam kegiatan MOS di sekolahnya. Yang dikedepankan adalah kegiatan nonfisik dan cenderung bersifat teoritis, seperti sosialisasi program kurikulum, pendidikan karakter, sosialisasi program sarana dan prasarana, wawasan wiyata mandala, serta apresiasi seni di pengujung acara nanti.

"Tidak ada perintah yang aneh-aneh, tidak ada kegiatan fisik, mereka hanya diperintahkan membawa seragam putih biru (SMP)," tandas Dimetria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com