Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Kupang Waspada Angin Kencang 50 Km/Jam

Kompas.com - 16/07/2013, 09:24 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Masyarakat, terutama nelayan dan pelaut di Nusa Tenggara Timur diminta untuk mewaspadai angin kencang yang melanda wilayah NTT bagian Timur dan Selatan yang kecepatannya 45-50 kilometer per jam.

"Wilayah NTT masih berpotensi mengalami angin kencang yang sifatnya fluktuatif dan akan terus berlangsung hingga Agustus 2013, sehingga perlu diwaspadai," kata Kepala Seksi Informasi dan Observasi BMKG Kelas II El Tari Kupang Syaiful Hadi, Selasa (16/7/2013).
   
Ia mengatakan, kondisi ini tampaknya mengikuti pola tekanan udara tinggi di Australia yang juga selalu bergeser dengan sistem jeda sekitar dua hingga tiga hari, kecepatan angin akan melemah, kemudian menguat kembali.

"Untuk saat ini kecepatan angin maksimum, dapat mencapai 50 km/jam, sehingga tidak saja menyebabkan suhu minimum di bawah kisaran 20 derajat celcius, tetapi juga menyebabkan angin kencang," katanya.

Sehingga kata Saiful Hadi, masyarakat perlu waspada dan terus mengikuti perkembangan cuaca, dengan demikian dapat memanfaatkan celah ini untuk membuat sesuatu yang bermanfat ketika cuaca mereda dan membaik.    
   
"BMKG setiap hari selalu mengingatkan kembali kepada warga untuk selalu mengikuti informasi cuaca, karena betapa ganasnya cuaca merenggut jiwa dan harta benda. Informasi cuaca itu akan menjadi penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat cuaca itu," katanya.

"Ini penting diikuti, sehingga sehingga tidak dipanikan dengan informasi tidak benar sejak kemarin (Senin, 15/7/2013) bahwa kapal motor AWU yang memuat ratusan penumpang itu tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Pelabuhan kalabahi Alor.
   
Akibatnya warga Kota Kupang dan warga Kabupaten Alor khususnya keluarga penumpang KMP Awu, Senin (15/7/2013) siang panik lantaran termakan isu yang berkembang dari mulut ke mulut, terutama dari short messege service (SMS) berantai yang terjadi sejak Senin pagi.  
   
"Bahkan isu itu juga merebak di wilayah Kabupaten Alor dan sekitarnya.  Banyak orang yang mengaku sebagai keluarga dari penumpang KMP Awu menelepon ke BMKG setempat untuk menanyakan kebenaran dari informasi tenggelamnya KMP Awu yang bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang sejak Senin subuh itu," katanya.
   
Ia mengatakan untuk hari ini tanggal 16 Juni 2013 BMKG mengeluarkan peringatan cuaca untuk sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk di NTT.  
   
Di Propinsi Nusa Tenggara Barat perlu waspadai tinggi gelombang di perairan Utara, Barat dan Timur NTB yang mencapai 3.0 meter serta di perairan selatan NTB yang mencapai 4.0 meter.

Sementara untuk Provinsi Kalimantan Barat, hari ini, Selasa (16/7/2013) diingatkan untuk waspada hujan yang terjadi berpotensi disertai angin kencang dan guntur.

Sedangkan di Provinsi Maluku perlu waspada angin kencang di atas 30 km/jam dan berpeluang terjadi di wilayah P Banda, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya.
   
Sementara di Provinsi Kalimantan Selatan perlu waspada potensi hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Selatan Bagian Timur dan Selatan.
   
Provinsi Gorontalo potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di Laut Sulawesi
   
Demikian pula Provinsi Aceh harus waspada kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang hampir di seluruh wilayah Aceh.

Untuk Provinsi Bengkulu waspada gelombang laut tinggi sampai dengan 3,0 meter di perairan Bengkulu dan perairan Enggano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com