Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

59 Perahu Nelayan yang Hilang Sudah Ditemukan

Kompas.com - 15/07/2013, 11:45 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com
- Sebanyak 59 dari 72 perahu milik nelayan Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kendal, Jawa Tengah, yang hilang karena banjir bandang pada Minggu (14/7) dinihari kemarin sudah ditemukan. Sementara 13 perahu lainnya hingga kini masih dicari. Diperkirakan, perahu tersebut tenggelam.

Kepala Desa Gempolsewu, Rowosari, Kendal, Heri Mardiyanto mengatakan, akibat banjir bandang kemarin, banyak perahu nelayan yang hilang dan rusak. Namun setelah dilakukan pencarian, tinggal 13 perahu yang belum ditemukan. Sedangan 59 perahu lain sudah ditemukan namun dalam keadaan rusak yang cukup parah.

“Sebanyak 59 perahu sudah ditemukan, namun kondisinya cukup memprihatinkan. Sedang yang rusak ringan akibat banjir bandang itu ada 15,” kata Heri, Senin (15/7).

Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan dan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal Endro Kunarno mengatakan, pihaknya saat ini masih mendata kerugian yang diderita oleh nelayan Gempolsewu akibat banjir bandang kemarin.

Setelah dilakukan pendataan, pihaknya akan memberi bantuan sesuai dengan tingkat kerugiannya.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan dan Sosial, untuk memberi bantuan sembako,” kata Endro.

Endro menjelaskan, BPBD beserta Badan Ketahanan Pangan dan Sosial akan memeberi bantuan beras kepada korban bencana banjir bandang untuk 5 hari.

“Kami siap mengirimkan penyelam untuk mencari perahu yang diperkirakan tenggelam, bila diperlukan oleh para nelayan,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com