Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantah Ada Senpi Hilang dalam Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta

Kompas.com - 15/07/2013, 03:13 WIB
MEDAN, KOKMPAS.com — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Tanjung Gusta Medan maupun Kepolisian Resor Kota Medan membantah dugaan bahwa ada senjata api milik lembaga pemasyarakatan hilang saat kerusuhan menghantam lembaga ini, Kamis (11/7/2013) malam.

"Senpi tidak ada yang diambil," ujar Kabid Pembinaan Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan, Bagus Kurniawan, kepada Tribun via telepon selulernya, Minggu (14/7/2013) malam.

Bantahan pun ditegaskan Wakapolresta Medan AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho. Dia mengatakan, dalam kerusuhan pada Kamis malam itu tidak ada pembobolan gudang senjata lapas.

Sebelumnya, kantor berita Antara melansir ada 43 senjata api turut terbakar dalam kerusuhan Kamis malam. Rinciannya, 21 senjata laras panjang dan 22 senjata laras pendek. Semua senjata dinyatakan ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

Petugas keamanan Lapas Kelas I Medan, yang biasa dipanggil Opung, menyebutkan, puluhan senpi yang ditemukan dalam keadaan terbakar itu disimpan untuk sementara di ruangan TU. Senjata-senjata tersebut dimasukkan dalam karung goni dan terikat. Tempat penyimpanan barang Lapas tak bisa digunakan karena telah hangus terbakar.

"Ya, puluhan senpi itu untuk sementara kami titipkan di ruangan TU. Ini barang bukti yang tidak boleh hilang dan mana tahu nanti ada pemeriksaan," kata Opung.

Dikutip dari Tribun Medan, empat hari pascakerusuhan, situasi Lapas sudah lebih kondusif. Sebanyak 2.106 napi yang masih berada di dalam Lapas Medan sudah menempati kamar sel masing-masing.

Sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, Lapas masih dijaga 19 sipir. Mereka dibantu kekuatan pengamanan TNI/Polri, masing-masing 100 anggota TNI dan 95 personel polisi. "Jumlah kekuatan pengamanan seluruhnya 214 orang, ini sudah termasuk petugas Lapas, TNI, dan Polri. Pengamanan akan dilanjutkan hingga situasi benar-benar pulih," ujar Yusuf.

Di halaman depan Lapas juga sudah tersedia posko bagi masyarakat yang berkepentingan  memberi dan meminta informasi. Selama proses pembangunan ulang Lapas yang luluh lantak, keluarga para tahanan dan narapidana tak diizinkan membesuk. Puluhan pekerja terlihat "menambal" bangunan yang jebol dengan seng dan memasang kawat baja berduri.

(Feriansyah/Muhammad Tazli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com