Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Lakukan Perlawanan di Tengah Kobaran Api

Kompas.com - 11/07/2013, 21:39 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com
 — Kobaran api hingga Kamis malam (11/7/2013) pukul 21.30 WIB masih terlihat jelas di dalam kompleks Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan. Para narapidana yang masih terjebak di dalam lapas terlihat melakukan perlawanan kepada petugas kepolisian yang mengepung di luar.

Para narapidana itu terlihat panik dan terus berupaya melemparkan batu ke arah para petugas yang kian banyak berjaga di sekitar lapas. 

Irwandi Lubis, dari Lembaga Bantuan Hukum Medan, yang berada di lokasi untuk melakukan investigasi, juga mengaku merasakan suasana yang mencekam di lokasi itu. Ditambah pula, kobaran api membesar di antara gelapnya lapas. 

"Akses ke dalam rutan terkendala, helikopter harus dikerahkan untuk memantau titik api dari atas supaya bisa dikendalikan kebakarannya dan aparat keamanan harus memberi jaminan keamanan kepada masyarakat, khususnya warga sekitar terkait kaburnya para tahanan itu," tegas Irwandi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, penyebab kebakaran hingga kini belum dipastikan. Namun, dikabarkan, pembakaran itu merupakan buntut dari kerusuhan akibat padamnya listrik dan aliran air yang terjadi sepanjang hari.

Kebakaran terjadi sekira pukul 19.15 WIB bertepatan dengan waktu shalat tarawih di Kota Medan. Para narapidana kabur dengan mendorong pintu jeruji. Diberitakan sebelumnya, ada 150 narapidana yang kabur dalam insiden ini. Bahkan, ada belasan narapidana kasus terorisme yang juga melarikan diri.

Kini, terlihat polisi yang berjaga-jaga meskipun belum bisa berbuat banyak untuk memadamkan api. Selain itu, sempat terdengar juga ledakan dari dalam rutan. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com