Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.500 Warga Korban Banjir di Malang Belum Dapat Bantuan

Kompas.com - 11/07/2013, 14:28 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Sebanyak 1.500 warga korban banjir di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengeluh karena hingga Kamis (11/7/2013) siang belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Sih Reno Wibowo. "Sampai hari ini, para korban belum dapat bantuan sama sekali. Mungkin petugas masih sibuk mengurusi korban di Desa Sitiarjo. Akibatnya, korban di sini ditelantarkan," keluh Reno.

Jumlah total warga di Desa Sidoasri yang menjadi korban banjir 1.500 jiwa. "Bantuan makanan saja warga belum menerimanya. Dari Dinas Sosial, PMI ataupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang belum juga ada," katanya.

Padahal, beber Reno, di Desa Sidoasri lebih dari 800 rumah yang rusak akibat banjir. Ratusan rumah itu terendam rata-rata setinggi 1 meter. "Pokoknya, sampai sekarang, belum ada tim relawan sama sekali. Baik dari PMI, BPBD atau instansi lainnya. Saya tetap berharap ada bantuan," harapnya.

Ditanya apakah air bersih sudah bisa dinikmati warga setempat? Reno mengaku tak ada masalah. "Soal air bersih sudah teratasi karena sumur warga dan sumber mata air mulai bisa dikonsumsi," katanya.

Yang paling mendesak dibutuhkan warga adalah bahan makanan dan obat-obatan. "Warga membutuhkan bahan baku makanan dan obat-obatan," katanya.

Sementara itu, menurut Sekretaris PMI Malang, Aprilianto, pemerintah bukan tidak memperhatikan korban banjir yang ada di Desa Sidoasri. Namun, bantuan itu masih dalam proses perjalanan. "Karena lokasi Desa Sidoasri medannya cukup sulit ditempuh, apalagi musim hujan," katanya.

Lokasi Desa Sidoasri cukup jauh dengan kondisi jalan yang tidak terlalu bagus.

"Yang sabar, kita terus berjuang untuk menolong para korban. Dan lagi, kita juga membantu para korban yang ada di Desa Sitiarjo," kata Aprilianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com