Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kades Pamekasan Tolak Ambil BLSM

Kompas.com - 11/07/2013, 07:22 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Banyaknya warga yang tidak berhak menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, membuat sejumlah Kepala Desa, enggan mencairkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak itu. Apalagi, banyak warga miskin yang justru tak mendapatkan dana itu.

Junaidi, Kades Blumbungan, Kecamatan Larangan, mengatakan, dari 1.208 warganya yang berhak menerima BLSM, ditemukan 180 orang yang tidak kebagian karena tidak masuk data penerima. Data yang diterima dari PT Pos Pamekasan jumlahnya tersisa 1.028 orang. Padahal dalam data penerima manfaat bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin), tercatat ada 1.208 penerima.

Hilangnya 180 warga dalam pendataan itu menyebabkan Junaidi enggan menerima BLSM. "Jika 180 warga saya yang tidak terdata dalam penerima BLSM tidak dikembalikan sebagaimana data penerima Raskin, maka saya tidak akan mendistribusikan BLSM," katanya, Rabu (10/7/2013).

Menurut Junaidi, selain 180 warganya tak terdata sebagai penerima BLSM, ditemukan pula 284 warga yang dinilai tak layak mendapatkannya. "Mereka sudah tidak layak dikatakan miskin," tegas Junadi. Kehidupan 284 warga itu, menurut dia sudah di atas rata-rata kehidupan warga lain.

"Saya jadi heran dengan data yang diserahkan ke desa. Ada warga yang sudah punya motor, menjadi pedagang ternak dan baju serta jadi pengusaha mebel, masih mendapatkan BLSM. Sementara 180 warga tidak terdata," ungkap Junaidi.

Menurut pengamatan Junaidi, di samping 1.208 warganya yang tergolong miskin, masih ada ratusan warga lainnya yang berada di bawah garis kemiskinan. Oleh sebab itu, jika pemerintah tidak segera membenahi data penerima tersebut, dia akan tetap menolak BLSM itu. Kalau PT Pos "memaksa" dana itu harus dicairkan, dia meminta PT Pos yang melakukannya sendiri.

Sementara itu, Ade Ahadiyat, Kepala PT Pos Pamekasan mengaku bahwa banyak kepala desa enggan menerima BLSM karena masalah data. Padahal, ujar dia, PT Pos hanya menerima mandat dari pemerintah untuk mendistribusikan. Jika ada persoalan, maka BLSM akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com