Praktis umat Islam di Garut melaksanakan shalat tarawih hingga waktu sahur dengan iringan gemericik hujan. Sedikit banyak kondisi ini mengurangi tingkat kehadiran jemaah ke masjid-masjid yang biasanya membeludak pada hari-hari pertama.
Pantauan di Masjid Agung Garut yang berada di kompleks alun-alun kota Garut, pelaksanan tarawih berjalan khusyuk dan lancar, tetapi jemaah yang hadir tak sebanyak tahun lalu.
"Kalau dilihat dari kendaraan yang parkir, ini sedikit berkurang dari tahun lalu. Mungkin karena hujan, jadi banyak yang shalat di rumah atau mushala yang dekat," kata Muhni, petugas parkir.
Pemandangan serupa juga terlihat di Masjid Jami Tarogong, Garut. Semua saf terisi penuh, tetapi tidak membeludak sampai teras. Di Masjid yang terletak di simpang tiga Jalan Otista, Tarogong, Garut, ini akan diramaikan kegiatan pesantren Ramadhan mulai 14 Juli mendatang.
Sementara itu, suasana di alun-alun Tarogong, terlihat lebih sepi dari biasanya. Hampir separuh pedagang kaki lima penjual makanan, libur berjualan. Hal ini menyulitkan anak-anak kos yang sebagian besar adalah para mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Garut.
"Repot untuk sahur nanti Mas. Adanya sate maranggi saja. Yang lain martabak sama gorengan-gorengan. Banyak yang libur atau pulang ke Jawa untuk ziarah katanya," kata Asep Kosasih, mahasiswa AMIK Garut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.