Bapak lima orang anak ini melakukan keonaran di kantor kepala desa dengan memecahkan kaca jendela kantor.
Kades Desa Durian, Hulman Manurung, menjelaskan, awalnya Taufik mendatanginya pada pagi hari. Taufik dikatakan marah-marah mempertanyakan mengapa dirinya tidak mendapat kartu BLSM tersebut.
"Yang bagi kartu BLSM itu bukan desa, orang kantor pos langsung yang berikan. Dia datang sama saya marah-marah dibilangnya kenapa dia nggak dapat. Saya juga baru menjabat nggak tahu kalau dia nggak dapat. Yang jelas kasus ini tetap lanjut karena nyawa saya terancam, dirusaknya kantor kita sesuka hatinya," ujar Hulman.
Hulman menjelaskan, pada dasarnya, Taufik bukan termasuk orang yang susah karena selain mempunyai rumah, ia juga memiliki warung, sepeda motor, dan sawah. Meski demikian, ia tidak memungkiri kalau sebenarnya Taufik adalah tunadaksa.
"Memang benar kakinya itu diamputasi. Yang jelas di desa saya itu yang dapat benar-benar susah sebanyak 335 kepala keluarga. Dia juga bukan susahnya itu, sok jago dia. Makanya, dipukulkannya kaca kantor ini pakai tongkatnya itu," kata Hulman.
Hingga Selasa (9/7/2013) sore, Taufik masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Beringin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.