Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Desak Ungkap Otak di Balik Penyerangan LP Cebongan

Kompas.com - 08/07/2013, 21:13 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai 12 pelaku penyerangan Lapas Klas IIB Cebongan, Sleman, yang saat ini sedang menjalani proses sidang di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta hanya berperan sebagai pion. Sebenarnya, diduga, ada otak di balik penyerangan tersebut.

Anggota LPSK Irjen (Purn), Teguh Soedarsono, mengatakan, hal itu bisa dilihat dari pemindahan 11 tahanan dari Polda DIY ke Lapas Cebongan. Selain itu, indikasi lainnya adalah penggunaan senjata api milik militer dalam proses eksekusi empat tahanan.

"Ucok cs berpangkat bintara dan tamtama, tidak mungkin berani melakukan tindakan tersebut tanpa 'sesuatu'. Inilah yang harus diungkap," terangnya, Senin (8/7/2013).

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan, materi perencanaan itu sebenarnya dapat dikorek dari keterangan para saksi dan terdakwa. Namun, selama ini, kata Soedarsono, proses hukum yang saat ini berjalan hanya fokus pada 12 terdakwa.

"Proses hukum selama ini hanya fokus pada 12 terdakwa dan tidak mengungkap otak intelektual di balik peristiwa penyerangan itu," tandasnya.

Ia memaparkan, apabila ada iktikad dari semua pihak yang terlibat dalam peradilan, para terdakwa bisa dijadikan justice collaborator atau saksi pelaku untuk mengungkap kasus ini secara tuntas.

"Jika para terdakwa dijadikan justice collaborator atau saksi pelaku, LPSK siap memberi layanan hak saksi sesuai amanat Pasal 10 UU No 13/2013," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com