Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jember, Pembagian BLSM Renggut Korban Jiwa

Kompas.com - 07/07/2013, 19:26 WIB
JEMBER, KOMPAS.com - Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kabupaten Jember merenggut korban jiwa, Minggu (7/7/2013). Ny Moah (60) seorang janda asal RT 1 RW 2 Dusun Krajan Desa/Kecamatan Mumbulsari meninggal dunia di tengah-tengah acara pembagian BLSM di balai desa setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, perempuan yang biasa dipanggil Buk Moah itu berangkat dari rumahnya ke balai desa pukul 07.00 WIB. Ia berjalan kaki ke balai desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumahnya.

Cucunya, Ahmad Zaenudin mengatakan, ketika berangkat neneknya yang sehari-hari bekerja mencari rumput itu sehat wal'afiat. "Waktu mau berangkat, mbuk (nenek) pamit mau ambil bantuan uang di balai desa. Mbuk sehat-sehat saja," ujar Zaenudin, Minggu (7/7/2013).

Moah adalah satu di antara ratusan orang yang menerima BLSM di desa tersebut. Setelah mendapatkan undangan dan kupon, maka ia berangkat ke balai desa. Jadwal pembagian BLSM di desa itu hari ini.

Tidak ada yang bisa mengantarkan sang nenek ke balai desa, perempuan itu memilih berjalan kaki. Sekitar pukul 07.30 WIB, nenek itu tiba di balai desa.

Moah bersama para penerima lainnya antre menunggu petugas Pos yang akan membagikan bantuan sebesar Rp 300 ribu untuk dua bulan itu. Ketika waktu pembagian dimulai, ratusan orang merangsek mendekati petugas yang membagikan uang kompensasi kenaikan harga BBM itu.

Warga berdesak-desakan selama beberapa jam. Sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba Moah ambruk di tengah kehimpitan warga. Moah tidak sendiri, karena ada juga Ny Atin yang juga ambruk dan pingsan.

Warga yang melihat dua perempuan itu langsung menolong mereka. Perangkat desa dan warga melarikan keduanya ke Puskesmas Mumbulsari. "Tetapi kabarnya, nenek saya meninggal ketika jatuh di tengah antrean itu. Sedangkan Bu Atin hanya pingsan," ujar Zaenudin.

Ia mendapatkan kabar meninggalnya sang nenek hanya beberapa menit setelah neneknya ambruk dan dibawa ke Puskesmas. Zaenudin bergegas ke UGD Puskesmas, dan mengetahui neneknya sudah meninggal dunia.

Setelah petugas medis memastikan sang nenek meninggal, Zaenudin membawa sang nenek pulang dan beberapa jam kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Untuk membawa pulang sang nenek ke rumah, Zaenudin harus berhutang ke tetangganya karena ia tidak mempunyai biaya untuk membayar Puskesmas.

"Nenek juga belum terima bantuan uang itu," imbuhnya. Zaenudin mengaku kecewa akibat peristiwa itu. Menurutnya, petugas tidak siap membagikan bantuan tersebut karena sampai memakan korban.

Meskipun ada yang meninggal dunia, pembagian BLSM di Balai Desa Mumbulsari tetap dilanjutkan. HIngga pukul 15.00 WIB, pembagian di balai desa itu belum selesai.

Kasus meninggalnya Ny Moah di tengah antrean BLSM itu menjadi daftar panjang ketidakberesan pembagian BLSM di Jember. Selain data tidak valid, setiap pembagian selalu berdesakan karena warga tidak antre secara tertib namun berjejal di sekitar meja pembagian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com