Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergi Sejak Pagi, Sopir Truk Ditemukan Gantung Diri

Kompas.com - 06/07/2013, 23:35 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Seorang sopir truk, Yeremias Falo (40) warga Kensulat, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas tergantung, Sabtu (6/7/2013).

Warga menemukan Yeremias tergantung di sebuah pohon asam, di hutan Oelmasi, Desa Oenenu, Kecamatan Bikomi Tengah, TTU, sekitar pukul 16.30 Wita.

Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, menyebutkan, korban yang meninggalkan rumahnya sejak pagi kira-kira pukul 6.30 Wita itu tanpa berpamitan kepada sang istri, Yuliana Moensaku.

Menjelang petang, sang istri mulai khawatir karena Yeremian belum juga pulang ke rumah. Yuliana kemudian datang ke Desa Oenenu, tempat keluarga suaminya itu tinggal.

Setelah menceritakan bahwa Yeremian belum pulang sejak pagi, Yuliana dan keluarga suaminya bersama-sama mencari pria itu. Namun, upaya mereka tak membuahkan hasil.

Lelah mencari, Yuliana kemudian kembali ke kediamannya. Di ruman, tanpa sengaja Even, putra bungsunya, menemukan sepucuk surat berisi pesan dari Yeremias.

"Kalau bapak tidak pulang cari saja di kebun," demikian pesan Yeremias dalam surat tersebut.

Berbekal pesan itu, Yuliana bersama anak-anaknya serta beberapa anggota keluarga yang lain mencari ke kebun. Betapa terkejutnya mereka ketika menemukan Yeremias sudah tergantung tak bernyawa di pohon asam.

Peristiwa itu langsung dilaporkan ke Polres TTU yang langsung mengirim petugas ke lokasi kejadian dan ikut membantu menurunkan jenazah Yeremias.

Pihak keluarga menolak otopsi dan jenazah Yeremias disemayamkan di rumah orangtuanya di Desa Oenenu, Kecamatan Bikomi Tengah.

Kapolres TTU, AKBP I Gede Mega Suparwitha mengatakan, saat ini polisi masih menyelidiki kasus meninggalkanya Yeremias itu.

“Kita masih menyelidiki motif yang bersangkutan apakah murni gantung diri, ataukah ada unsur lain,” kata Suparwitha singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com