Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Mahal tapi Murah di Asmat...

Kompas.com - 05/07/2013, 21:00 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com – Bupati Kabupaten Asmat, Yuvensius A. Biakai mengatakan pembangunan di Kabupaten Asmat harus mahal tapi murah. Istilah ini dilontarkan Yuven merujuk kondisi sebagian besar wilayah Kabupaten Asmat yang dibangun di atas papan, namun sekarang secara perlahan jembatan papan digantikan jembatan beton dan baja komposit.

Kepada sejumlah wartawan yang mengikuti WWF Asmat Trip pekan lalu, Yuvensius menjelaskan falsafah hidup orang Asmat yang hidup dalam keseimbangan dengan alam, dengan sesama manusia dan dengan spiritualitas.

Karenanya, dalam pembangunan Kabupaten Asmat, menurut Yuvensius, --yang juga menyandang gelar Panglima Perang Suku Asmat, tidak boleh meninggalkan nilai luhur budaya, sesuai semboyan Kabupaten Asmat “Ja Asamanam Apcamar” yang berarti maju dengan keseimbangan.

Ia mencontohkan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Asmat, yang mulai membangun jembatan beton dan baja komposit menggantikan jembatan papan di Kota Agats.

Menurutnya penggantian dilakukan mengingat saat ini, persediaan kayu besi (kayu merbau-red) semakin menipis, sementara kayu ini juga dibutuhkan untuk kepentingan upacara adat dan bahan untuk ukiran.

Jembatan papan, jelas Yuvensius hanya membutuhkan dana ratusan juta sementara untuk jalan beton dan baja komposit menghabiskan dana hingga miliaran rupiah. Namun, dana yang besar ini akan menjadi kecil, jika dibanding pengorbanan hilangnya ukiran Asmat jika stok kayu besi habis.

“Kalau tetap bangun jembatan kayu, nanti kayu-kayu habis, berarti ukiran habis. Karena kayu besi itu dipakai untuk ukiran. Sementara kayu besi tidak ada yang tanam, kalau tumbuh juga butuh puluhan tahun. Jadi pembangunan di Asmat harus mahal tapi murah,” urainya.

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Asmat, Gregorius Tuantana, untuk membangun jembatan beton, setiap meter membutuhkan dana Rp 41 juta.

“Pada tahun anggaran 2013, Pemerintah Kabupaten Asmat mengalokasikan dana Rp 43 miliar, untuk membangun jembatan beton. Pemerintah merencanakan akan membangun jembatan beton sepanjang 20 kilometer untuk beberapa tahun ke depan,” kata dia.

Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Asmat, hingga tahun 2012 panjang jalan di Kabupaten Asmat 158,511 kilometer, 55 persen di antaranya merupakan jembatan papan.

Sejak tahun 2008, Pemerintah Kabupaten Asmat mulai membangun jembatan baja komposit di Kota Agats, dan sekarang sudah terbangun sepanjang 460 meter. Pada tahun 2010 juga mulai membangun jembatan beton, dan kini sudah terbangun sepanjang 567 meter.

Dari delapan distrik (kecamatan) yang ada di Kabupaten Asmat, hanya Distrik Pantai Kasuari yang berada di atas tanah kering, sementara tujuh distrik lainnya pemukiman penduduk berada di atas tanah berlumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com