Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Timika, Satu Pendulang Tewas, Belasan Orang Terluka

Kompas.com - 04/07/2013, 22:58 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis


TIMIKA, KOMPAS.com — Satu orang pendulang tewas dan belasan lainnya mengalami luka akibat bentrok antardua kelompok pendulang di areal pengendapan tailing mil 34, Distrik Kuala Kencana, Kamis (4/7/2013) siang.

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, hingga Kamis sore, satu peleton Brimob Detasemen B Polda Papua bersama sekuriti PT Freeport Indonesia masih berjaga di lokasi kejadian.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, bentrokan bermula pada Kamis (4/7/2013) pukul 08.30 WIT ketika 50-an pendulang dari kamp mil 24 yang membawa senjata tajam mendatangi kamp pendulang mil 34. Mereka menganiaya Hendrik Tanlain, kelompok kamp mil 34.

Tidak terima rekannya dianiaya, puluhan pendulang kamp mil 34 balik menyerang yang berujung bentrokan dengan menggunakan batu, panah wayer, dan senapan angin.

Setelah mendapat laporan dari sekuriti PT Freeport Indonesia (PTFI), satu regu patroli Kepolisian Sektor Kuala Kencana yang dipimpin Kapolsek Iptu S Ramadhan Putra mendatangi lokasi dan langsung melerai bentrokan.

Akibat bentrokan ini, Adrianus Lesomar, pendulang kamp mil 34 ditemukan meninggal dunia terkena panah wayer di dada kiri. Sementara 14 pendulang lainnya mengalami luka terkena panah dan peluru senapan angin. Korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mimika dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.

Sekitar pukul 11.00 WIT, puluhan pendulang kamp mil 34 memanfaatkan kesibukan aparat yang melakukan evakuasi untuk menyerang balik pendulang kamp mil 24 yang berujung pembakaran kamp. Bentrokan dapat dilerai setelah 1 peleton Brimob Detasemen B Polda Papua, yang dipimpin Komandan Detasemen B Kompol I Gusti Agung Dwi Perbawa, datang ke lokasi pertikaian dan menenangkan kedua belah pihak.

Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Jermias Rontini yang datang ke lokasi kejadian mengimbau kedua belah pihak untuk menghentikan pertikaian dan mengancam akan menindak tegas jika bentrokan kembali terulang. Setelah mendapat nasihat, kedua kelompok kemudian kembali ke kamp masing-masing.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, AKBP Jermias Rontini mengaku belum mengetahui penyebab awal bentrokan. Ia menduga akibat perebutan lokasi dulang.

"Satu orang tewas atas nama Adrianus Lesomar, sementara belasan lainnya masih dirawat di rumah sakit. Kepada tokoh masyarakat kedua belah pihak, kami minta untuk menahan diri dan jika ada warganya kedapatan membawa senjata tajam di Timika akan ditindak tegas," ujar Jermias.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com