Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Subang, 24 Dus Dinamit Sempat Pindah Truk Tujuan NTT

Kompas.com - 04/07/2013, 16:55 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian berulang kali melakukan rekonstruksi hilangnya 250 dinamit milik PT Batusarana Persada, Bogor. Dari gudang PT MNK Subang diketahui sebanyak 24 dus berisi dinamit sempat dipindahkan ke truk lain yang akan membawa bahan peledak itu ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Hari ini berlangsung rekonstruksi pemindahan 24 dus ke truk yang lain yang akan menuju NTT," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2013).

Tiga saksi diperiksa terkait bongkar muat yang dilakukan di Subang. Ketiganya yaitu H selaku kepala gudang, Bripka DS, dan RR, Kepala Satpam.

Kepolisian telah melakukan dua kali rekonstruksi hilangnya 250 dinamit. Rekonstruksi dilakukan mulai dari pengangkutan dinamit dari PT MNK di Subang, pemberhentian truk di Marunda, Jakarta Utara, hingga tiba di PT Batusarana Persada di Bogor, Jawa Barat. Truk pembawa dinamit itu juga diketahui sempat beristirahat di Cisauk.


"Rekonstruksi diharapkan memberi gambaran jelas, untuk menunjukkan sisi mana yang punya peluang besar hilangnya dinamit," kata Boy.

Hingga saat ini, 15 saksi telah diperiksa, antara lain supir dan kondektur truk, dua anggota brimob, petugas keamanan, dan pegawai perusahaan.

Sebelumnya, dua truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK Subang, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dalam perjalanannya, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga totoal empat truk jalan beriringan. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak lainnya dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.

Berdasarkan hasil penyelidikan, bus sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Kemudian, pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilang dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut.

Dinamit merupakan bahan peledak yang biasa digunakan untuk kegiatan pertambangan. Dinamit tersebut berukuran 5x20 cm dan berbentuk seperti sosis. Dinamit dikhawatirkan jatuh ke tangan jaringan teroris. Namun, menurut kepolisian, dinamit diduga dicuri oleh bajing loncat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com