Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keributan Warnai Penerimaan Siswa Baru di SMA 1 Manokwari

Kompas.com - 04/07/2013, 12:45 WIB
Kontributor Kompas TV, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com — Keributan antara orangtua calon siswa dan pihak sekolah terjadi saat berlangsungnya pendaftaran Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 01, Manokwari, Papua Barat, Kamis (4/7/2013) pagi.

Persoalan dipicu aksi protes puluhan orangtua karena panitia PSB telah menutup pendaftaran akibat dari kapasitas daya tampung sekolah itu telah penuh.

Semula penerimaan berjalan lancar karena panitia telah menentukan bahwa penerimaan dimulai dengan nilai evaluasi murni tertinggi hingga kuota sebanyak tujuh ruangan kelas terpenuhi.

Namun, saat kuota telah penuh, sejumlah orangtua murid yang telah menunggu di lingkungan sekolah untuk mendaftarkan anaknya sejak subuh melakukan protes. Pasalnya, berkas pendaftaran anak mereka sudah tidak diterima lagi.

Sejumlah orangtua murid yang akan mendaftarkan anaknya menuntut agar pendaftaran tetap dibuka karena lebih dari 200 siswa telah menunggu lama. Terlebih, kesempatan untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah lain sudah tidak memungkinkan lagi. Sebab, sekolah lain yang membuka pendaftaran secara bersamaan pun telah ditutup.

Pihak panitia pendaftaran murid baru akhirnya hanya mengusulkan kepada orangtua murid untuk berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari terkait penerimaan siswa baru.

Ketua Panitia PSB, Muhammad Munir, mengatakan, hampir setiap tahun pihak SMA Negeri 01 Manokwari mengalami kejadian yang sama saat pendaftaran siswa baru. Kuota kursi lebih sedikit dari siswa yang akan mendaftar.

“Kami sangat berharap para orangtua jangan hanya mendaftarkan siswa di SMA Negeri 01 saja karena masih banyak SMA negeri yang juga membuka pendaftaran siswa,” ujarnya di Manokwari.

Untuk tahun ajaran 2013-2014, SMA Negeri 01 Manokwari hanya menerima 240 siswa yang akan menempati tujuh ruang kelas. Jumlah tersebut sudah termasuk pembagian kuota antara siswa asal Papua sebanyak 132 anak dan non-Papua 108 anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com