Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Sumenep Demo Tagih Bagi Hasil Migas

Kompas.com - 02/07/2013, 14:13 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SUMENEP, KOMPAS.com
- Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumenep, Jawa Timur, Selasa (2/7/2013). Mereka menagih keuntungan dari bagi hasil minyak dan gas (migas) yang dikelola PT Wiras Usaha Sumekar (WUS).

Eko Wahyudi, koordinator aksi menyampaikan, di Kabupaten Sumenep cukup banyak eksplorasi migas yang dilakukan pihak asing. Namun Sumenep sendiri sama sekali tidak memperoleh keuntungan sepeser pun dari eksplorasi tersebut. Padahal kekayaan alamnya dikeruk habis-habisan.

"Apa keuntungan bagi rakyat atas migas yang jelas-jelas diambil dari perut bumi kita. Pemkab jangan diam kalau hanya diperbudak oleh investor asing," teriaknya.

Di Sumenep sendiri, kata Eko, ada 10 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Sumenep. Di luar itu, ada beberapa titik migas yang dieksplorasi oleh perusahaan yang tidak mengantongi izin. Namun hal itu dibiarkan oleh Pemkab Sumenep.

"Sampai sekarang perusahaan migas di Sumenep tidak membawa berkah kepada rakyatnya. Yang terjadi saat ini adalah pemiskinan rakyat," tegasnya.

Dengan alasan itu, FKMS mendesak pemerintah untuk mempertegas segala bentuk kegiatan migas yang ada di Sumenep. Selain itu, Pemkab Sumenep harus tegas menutup perusahaan migas yang tidak mengantongi izin. Mereka juga menuntut transparansi pihak ketiga terkait pengelolaan migas di Sumenep.

"Selama ini dana bagi hasil migas, dana participating interest, dana community development, dana corporate social responsibilty dari pengeboran migas, belum dinikmati masyarakat. Kami juga tidak tahu kemana larinya uang itu karena tidak adanya transparansi," bebernya.

Seusai berorasi di depan geduang DPRD, massa kemudian merangsek masuk ke geduang DPRD Sumenep untuk menemui Komisi B yang menangani bidang migas. Permintaan Komisi B agar yang masuk beberapa perwakilan, tidak digubris.

Massa yang jumlahnya sekitar 30 itu langsung masuk semua ke gedung tanpa mendapat hadangan dari polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja. Hingga berita ini ditulis, debat tentang migas di ruangan Komisi B masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com