Para imigran itu terdiri dari anak-anak, perempuan dan laki-laki itu. Mereka singgah di rumah Sumaji (45), warga sekitar. Persinggahan mereka diduga sebagai persiapan untuk melanjutkan perjalanannya ke Australia dengan menggunakan perahu melalui pantai Jolosutro di Kecamatan Wates. Pantai tersebut mengarah langsung ke laut selatan.
Sayangnya dalam penangkapan itu, beberapa imigran dapat melarikan diri dan saat ini tengah dalam pengejaran petugas. Sedangkan imigran yang tersisa, saat ini dipindahkan ke losmen Holy di Kecamatan Selorejo sebagai tempat penampungan sementara.
Kepala Polres Blitar Ajun Komisaris Besar Dirin mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan untuk mengungkap awal mula mereka hingga sampai ke Blitar. Mereka mendatangi Blitar dengan bus dini hari tadi itu.
Pemeriksaan, menurutnya, juga dilakukan terhadap tiga orang warga Indonesia yang diduga menjadi koordinator para imigran, yaitu Andik Arif (27) asal Sulawesi Tengah, serta Juhaidi (30) warga Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Kedatangan mereka (imigran) dari mana, kita masih dalam pendataan. Mungkin dari Surabaya. Kami juga sedang periksa pengepul atau koordinator mereka,” kata AKBP Dirin.
Kapolres menambahkan, pemeriksaan belum dapat meluas pada pemilik perahu maupun pihak-pihak terkait lainnya karena masih fokus pada pendataan imigran maupun pengepulnya.
Saat ini kepolisian masih menjaga ketat losmen sambil menunggu kedatangan tim Kantor Imigrasi Surabaya. Jika sudah didata, rencananya mereka akan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi di Raci Bangil, Pasuruan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.