Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2013, 16:06 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis


HALMAHERA, KOMPAS.com — Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku Utara yang digelar hari ini, diwarnai aksi bagi-bagi uang oleh tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Bahkan, Ketua DPRD Pulau Morotai Ali Sangadji dilaporkan melakukan bagi-bagi uang menjelang pemungutan suara, Senin (1/7/2013).

Ketua Panwas Kabupaten Pulau Morotai Irwan Popa mengungkapkan, Ketua DPRD Pulau Morotai ini disinyalir melakukan money politic dengan membagi-bagi uang kepada warga. Kasus ini ditemukan salah satu Petugas Pengawas Lapangan (PPL) saat memantau aktivitas menjelang pemungutan suara.

“Dari PPL Morotai Selatan pagi tadi melihat Ali Sangadji (Ketua DPRD Pulau Morotai), terus kalau tidak salah dengan Camat Morotai Selatan turun ke warga berikan uang per orang sebesar Rp 20.000,” ungkap Irwan Popa, Senin.

Menurut keterangan petugas PPL ini, lanjut Irwan, Ketua DPRD membagi-bagikan uang ke warga didampingi Camat Morotai Selatan Usman Kurung bersama dua orang tim pemenangan pasangan cagub dan cawagub Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa yang diusung Partai Golkar dan PPP. Ali Sangadji, selain Ketua DPRD juga sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Pulau Morotai.

“Informasinya yang ikut bersama Ali itu namanya Abang si sopir dan satu orang lagi Hamito, dan kalau tidak salah, ada Camat Morotai Selatan. Tapi ini kan masih sebatas informasi ya, kita harus kroscek dulu,” jelas Irwan.

Mendapat informasi itu, Irwan langsung turun ke lokasi melakukan verifikasi. “Ada beberapa warga yang saya temui di Desa Daruba Pante, ternyata mereka membenarkan terima uang sebesar Rp 20 ribu,” ungkap Irwan lagi.

Atas kasus ini, dirinya langsung mengamankan uang sebesar Rp 60.000 dari tangan tiga warga yang mengaku menerimanya dari Ketua DPRD.

“Yang kasih (beri) memang bukan Ketua DPRD tapi dia yang saksikan,” lanjut Irwan menceritakan kronologinya.

Uang tunai yang disita Panwaslu Morotai itu dijadikan sebagai barang bukti. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Gabungan Penegak Hukum Terpadu (Gakumdu) Pulau Morotai untuk melaporkan kasus ini sebagai tindakan pidana.

“Saya sudah koordinasi dengan Gakumdu dan ini sudah termasuk tindak pidana sesuai Pasal 117 Ayat 2 UU Nomor 32 tentang Pemilu,” jelas Irwan.

Dikonfirmasi terpisah, Ali Sangadji mengelak telah melakukan money politic menjelang pemungutan suara.

“Itu bukan money politic, tapi itu karena selain punya saksi kita juga punya tim relawan. Jadi uang itu bukan kita berikan ke warga tapi berikan kepada para relawan kita,” kilah Ali Sangadji.

Dijelaskannya, tim pemenangan pasangan Ahmad Hidayat Mus dan Hasan Doa mendanai para saksi yang ditempatkan di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, pihaknya juga mendanai tim relawan yang tugasnya melakukan pengamanan simpatisan, termasuk melakukan konsolidasi.

Uang sebesar Rp 20.000 per orang itu diberikan untuk membantu operasional para relawan yang telah bekerja untuk pemenangan pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa. Meski begitu, Ali mengaku siap memenuhi panggilan Panwas bila dirinya diundang untuk menjelaskan kasus tersebut.

“Intinya kita tidak mau melanggar aturan, kemarin waktu kita bagi uang operasional ke saksi-saksi juga kita undang Panwas yang ada disitu. Kami minta maaf sebelumnya ke Panwas bahwa ini bukan money politic tapi membantu operasional para saksi kami,” pungkas Ali Sangadji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

    Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

    Regional
    Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

    Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com