Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Hilangnya 250 Dinamit Versi Polda Jabar

Kompas.com - 27/06/2013, 15:43 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Kabid Humas Polda Jawa Barat Martinus Sitompul menjelaskan kronologi hilangnya 250 batang dinamit yang dibawa oleh sebuah truk dari Kabupaten Subang menuju Bogor, Jawa Barat.

Martinus menceritakan, pada hari Kamis (27/6/2013) sekitar 07.30 WIB, dua dus seberat 50 kilogram yang didalamnya terdapat 250 batang dinamit diketahui hilang dari dalam empat Mitsubishi Colt Diesel saat akan dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dinamit tersebut diambil pada hari Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB kemarin dari gudang bahan peledak PT MNK Subang. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak lainnya dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.

Truk tersebut tiba di lokasi PT Batusarana Persada pada pukul 07.30 WIB. Saat diperiksa oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batusarana Persada, diketahui truk bernomor polisi T 8952 TF itu telah sobek terpal penutupnya. Setelah dibongkar, beberapa dus dinamit hilang.

"Tapi, masih kita selidiki, apakah hilang atau salah hitung," kata Martinus lewat telepon selulernya.

Martinus menegaskan, dinamit aktif yang lenyap itu bukan milik kepolisian. "Kami segera bentuk tim investigasi untuk menyelidikinya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com