"Tetangga saya yang pensiunan PNS dan sudah naik haji dapat, dan saya yang jualan nasi yang seharinya digaji 10 ribu malah enggak dapat," kata Sugiyo (64).
Sugiyo mengaku dalam program beras miskin (raskin) dan bantuan langsung tunai (BLT) dirinya masuk kategori penerima. Namun, giliran BLSM, namanya tidak tercantum sebagai penerima.
"Saya sudah tanya pak RT dan diberi jawaban kalau datanya dari pusat," kata Sugiyo.
Hal senada juga dialami oleh Joko Utomo (49), warga Timuran RT 1/ RW 4, Solo. "Kerja saya serabutan, dan banyak warga sekitar saya yang tidak mampu, tidak dapat bantuan, ada yang pengangguran dan sakit-sakitan juga enggak dapat," kata Joko.
Warga berencana akan mendatangi kantor Kelurahan Timuran esok untuk klarifikasi kepada lurah setempat.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada Kompas.com Sabtu (22/6/2013) lalu menilai, data yang dimiliki pemerintah pusat untuk penerima BLSM tidak sudah kedaluarsa dan berpotensi menimbulkan kecemburuan.
"Biar pemerintah pusat tahu, BLSM pelaksanaannya akan kacau karena tidak melibatkan pemerintah daerah. Solo konsisten menolak adanya program BLSM," kata Rudy saat ditemui di Lojigandung, belum lama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.