Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Mobil Angkot Diparkir di Halaman Kantor Bupati TTU

Kompas.com - 24/06/2013, 18:44 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Puluhan sopir angkutan kota (angkot) di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, mendatangi kantor bupati setempat, Senin (24/6/2013) sekitar pukul 11.30 Wita. Para sopir yang ditemani kondektur datang dengan angkotnya masing-masing dan meminta agar tarif angkot dinaikkan.

Koordinator sopir angkot, Valentinus Opat, kepada Kompas.com di kantor Bupati TTU, mengatakan, kedatangan para sopir untuk meminta pemerintah daerah segera menaikkan tarif dasar angkot agar bisa disesuaikan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah naik.

“Kami sepakat datang ke sini, mewakili teman-teman yang lain agar pemerintah bisa menaikkan tarif dasar angkot. Tadi kami sudah ke kantor Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, tetapi kami disuruh untuk datang ke kantor bupati. Kami merasa tidak puas karena harga BBM sudah naik, tetapi tarif angkot masih sama seperti kemarin,” jelas Valentinus.

Valentinus menjelaskan, tarif angkot yang selama ini berlaku sebelum kenaikan harga BBM yakni untuk pelajar Rp 1.500 per orang, mahasiswa Rp 2.000 per orang, dan umum Rp 3.000 per orang. Dia pun mengharapkan semua tarif dinaikkan Rp 1.000.

“Kita semua sopir sudah sepakat agar tarifnya bisa dinaikkan bagi pelajar, mahasiswa, dan penumpang umum, masing-masing Rp 1.000,” kata Valentinus.

Valentinus mengancam apabila permintaan mereka tidak dipenuhi, maka para sopir angkot akan menggelar aksi mogok besar-besaran.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para sopir angkot itu tidak bisa menemui Bupati TTU Raymundus Fernandes karena yang bersangkutan berada di luar daerah. Pendemo pun dianjurkan beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk menyampaikan aspirasinya ke DPRD. Setelah itu, para sopir kemudian membubarkan diri.

Sementara itu, Bupati TTU Raymundus Fernandes tidak bisa dihubungi melalui telepon selulernya karena sedang tidak aktif. Pesan singkat yang dikirim hingga berita ini diturunkan belum juga dibalasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com