Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bentrok di Ambon Jalani Perawatan di Sejumlah RS

Kompas.com - 24/06/2013, 18:12 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Korban bentrok antarwarga Desa Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, yang menderita luka tembak dan serpihan bom rakitan dirawat di sejumlah rumah sakit di Ambon, Senin (24/6/2013).

Delapan warga Morela dirawat di empat rumah sakit, yakni Ramly Sasole, terkena tembakan di bagian tangan; Muhammad Latukau, terkena tembakan di kaki; dan Abdul Karim Pical, terkena tembakan di kaki. Ketiganya dirawat di RS dr Latumeten Ambon.

Kemudian Andri Amet dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan Jamal Sasole (45), yang tertembak di bagian pinggang; dan Arifin Pical (50), yang tertembak di bagian punggung, keduanya dirawat di RSUD Tulehu. Adapun Said Latukau (22), tertembak di leher; serta Irfan Latukau (44), terkena serpihan bom di bagian kaki kiri, dirawat di rumah sakit Nania.

Sementara lima korban warga Mamala, yakni Abdul Rasid Mony (44), luka tembak di bagian paha kiri; Abdullah Malawat (21), luka serpihan bom di kaki; Arman Serang (21), luka tembak di punggung kiri; Fadli Kardi (25), luka tembak di pinggang kanan; dan Rakib Wakang (45), luka tembak di lengan kanan, semuanya dirawat di RSU dr Haulussy Ambon.

“Ada lima pasien korban dari Desa Mamala yang dirawat di sini. Mereka masih di UGD, jadi mohon maaf tidak bisa diganggu. Terakhir tinggal empat pasien karena Rakib Wakang telah keluar rumah sakit tanpa sepengetahuan petugas medis,” kata Kepala Bagian Humas RSUD Haulussy Ambon, Nur Ima Rumrah, kepada wartawan di ruangannya, Senin siang.

Menurut Nur, kondisi kelima pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut umumnya stabil. Hanya salah satu korban yang terpaksa dibantu dengan oksigen.

Sementara tiga korban yang berada di RS dr Latumeten saat ini telah dipindahkan dari ruang UGD ke kamar pasien. Ketiga korban ini dilarikan ke rumah sakit tersebut sejak pukul 10.00 WIT tadi.

Di kedua rumah sakit ini wartawan belum diizinkan untuk mengambil gambar ataupun mewawancarai para korban dengan alasan kondisi kesehatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com