Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Sekitar Borobudur Banyak Dikuasai Asing

Kompas.com - 24/06/2013, 12:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memang mempunyai daya tarik tersendiri. Tidak hanya candinya, tetapi juga kawasan sekitarnya mempunyai potensi wisata dan bisnis. Karenanya banyak pihak yang berlomba-lomba ingin memiliki investasi di Candi Borobudur, termasuk pihak asing.

Menurut Ajik, koordintor Local Working Group (Kelompok Kerja) Destination Management Organization (DMO), sejauh ini pihak asing sudah menguasai tanah, terutama bagian barat Candi Borobudur, baik tanah pekarangan maupun tanah dalam bentuk sawah.

“Konsentrasi penguasaan tanah di wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, itu berada di kawasan antara titik nol hingga 1 km dari obyek wisata,” jalas Ajik, akhir pekan kemarin.

Bahkan disebutkan Ajik, konsentrasi penguasaan tanah di kawasan obyek wisata Candi Borobudur sudah mencapai 30 hektar dari total tanah yang ada sekitar 300 hektar. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

“Jumlah yang paling besar atau sekitar 50 persen adalah tanah yang berada di sebelah selatan Candi Borobudur, mencapai 16 hektar,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya membuat pemetaan wilayah khusus agar penguasaan tanah oleh orang asing bisa dilokalisasi. Upaya tersebut dilakukan agar kawasan candi sebagai destinasi wisata tetap terjaga. Begitu juga bagi umat Buddha, diberi lokasi khusus untuk beribadah karena bagaimanapun juga umat Buddha merupakan pewaris utama candi yang dibangun pada masa Dinasti Syailendra itu.

“Tujuan mereka membeli tanah di Borobudur beragam, ada yang untuk kepentingan bisnis, investasi, dan lainnya. Tetapi yang paling banyak, untuk membuat tempat penginapan,” katanya.

Ke depan, pihaknya berharap akuisisi tanah oleh pihak asing bisa tertata. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai kegiatan yang melibatkan stakeholder, dengan meningkatkan peran dan kapasitas masyarakat Borobudur secara lebih luas dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian pembangunan kepariwisataan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com