Anggota tim Siaga Bencana Desa (TSBD), Desa Lasaen, dan juga merangkap sebagai staf lapangan PMPB NTT wilayah Malaka, Patrisius Seran Klau, kepada Kompas.com, Minggu (23/6/2013) malam, mengatakan kondisi terkini, warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, lantaran banjir telah merendam lebih dari 20 desa di wilayah itu.
Perlu diketahui, sebagian besar warga di daerah itu menggunakan kayu bayar untuk memasak.
Menurut Patrisius, warga saat ini kekurangan stok pangan akibat gagal panen. "Tempat memasak seperti dapur juga terendam air. Sumur yang ada juga tidak berfungsi akibat ditutup banjir, sehingga masyarakat juga saat ini kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” ungkap Patrisius.
“Selain itu, warga juga terancam serangan berbagai penyakit, seperti diare, gatal-gatal. Malaria, dan saluran pernapasan terganggu,” lanjut Patrisius.
Menurut Patrisius, saat ini bantuan dari pemerintah kabupaten belum juga sampai kepada warga, lantaran akses jalan terputus.
Sebelumnya, hujan tanpa henti dalam tiga hari terakhir menimbulkan banjir bandang dan merendam 27 desa di wilayah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Minggu (23/6/2013). Wilayah terparah adalah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), karena letaknya berada persis di hulu, dan mendapat banjir kiriman dari Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Untuk Kabupaten Malaka, sedikitnya 27 desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Malaka Barat (16 desa), Malaka Tengah (6 desa), dan Weliman (5 desa) terendam banjir setinggi 1,5 sampai 2 meter, menyusul meluapnya Sungai Benenain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.