Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2013, 16:49 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Polisi Benny Jozua Mamoto menegaskan, penyalahgunaan narkoba dapat dikatakan lebih berbahaya daripada terorisme.

Dia berpandangan, korban jiwa yang disebabkan oleh narkoba mencapai 50 orang per hari. Angka itu lebih besar jika dibandingkan korban jiwa yang disebabkan oleh terorisme.

Sedangkan, dari sisi finansial, kerugiannya mencapai Rp 50 triliun. Angka itu diperoleh dari penghitungan dana pembelian narkoba, biaya rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, menurunnya kualitas sumberdaya manusia, kerusakan otak permanen dan ekses negatif lainnya.

Benny mengungkapkan hal itu dalam acara Seminar Nasional bagi Kalangan Pendidik di Pendopo Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Sabtu (22/6/2013).

Benny menjelaskan, penguna narkoba tiap tahun terus merangkak naik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BNN dan pusat penelitian kesehatan (puslitkes) Universitas Indonesia (UI), prevelensi penyalahguna narkoba diproyeksikan meningkat tiap tahun.

“Pada tahun 2008 pengguna narkoba di Indonesia ada 1,99 persen, 2011 naik menjadi 2,32 persen atau 3,8 juta, pada tahun 2013 menjadi 2,56 persen atau 4,6 juta orang. Sedang pada tahun 2015, pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 2,80 persen,” kata Benny.

Benny mengaku, saat ini sekitar 4,2 juta hingga 5 juta pengguna narkoba masih hidup, namun dalam kondisi yang tak berguna lagi. "Hidup tetapi tidak bisa bersaing, hidup tetapi membuat masalah dan akan menjadi beban keluarga, masyarakat, serta Negara sepanjang hidupnya," kata Benny.
 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com