Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Malapratik, Tim Dokter Akui Miskomunikasi

Kompas.com - 21/06/2013, 16:41 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Pihak RSU dr Soetomo, Surabaya, membantah tudingan adanya malapraktik terhadap Arizal Fahri, mantan pasien yang di dalam rongga dadanya ditemukan kain kasa bekas operasi dua tahun lalu.

Meskipun demikian, pihak rumah sakit mengakui bahwa ada komunikasi yang tidak lancar antara tim dokter yang menangani dan pasien pascaoperasi.

Ketua Forum Pers RSU dr Soetomo, Surabaya, dr Urip Murtedjo, kepada wartawan, Jumat (21/6/2013), mengatakan, harusnya dokter lebih intensif mengingatkan pasien untuk melakukan kontrol setelah operasi karena di dalam tubuh pasien masih ada kain kasa yang harus dikeluarkan.

''Akibatnya, kain kasa yang terlalu lama berada di rongga dada terkena kotoran dari luar dan menimbulkan infeksi,'' katanya.

Kain kasa yang ditanam dalam tubuh Arizal Fahri (29), pasien korban kecelakaan, memang harus diberikan untuk menghindari keluarnya darah berlebih yang dapat mengganggu operasi.

''Operasi yang dilakukan pada pasien bersifat urgen dan canggih, jika tidak maka pasien akan mengalami risiko kelumpuhan,'' ujarnya.

Sementara itu, dalam rekam medik yang diterimanya, kata Urip, pasien atas nama Arizal Fahri tidak rutin melakukan kontrol. Setelah keluar RS pada 30 Agustus 2011, pasien baru kontrol tiga bulan setelahnya yakni pada 30 November.

Arizal kembali datang ke rumah sakit pada 24 Februari 2012, dan terakhir 6 Juli 2012. Kemudian kembali lagi setahun kemudian setelah merasa sakit yakni pada 19 Juni lalu.

''Kami paham, mungkin ini karena proses administrasi yang rumit, karena pasien harus kembali mengurus SKTM,'' ujarnya.

Seperti diberitakan, pasien warga Jalan Jemur Handayani, Surabaya, itu dua tahun terakhir kerap mengalami nyeri hebat di dada bagian kiri. Belakangan diketahui, kain kasa sisa operasi September 2011 lalu ternyata masih tertinggal di dalam dadanya. Kini kain kasa yang tertinggal sudah dicabut oleh tim dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com