Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Terancam Buta, Rahma Gangguan Jantung

Kompas.com - 21/06/2013, 14:52 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Kembar siam dempet perut asal Banyuwangi Jawa Timur, Rahma Maulida dan Nurul Maulida ternyata tidak memiliki fisik yang normal. Nurul terancam buta permanen, sementara Rahma memiliki kelainan di organ jantungnya.
 
Ketua Tim Pusat Penanganan Bayi Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr. Soetomo, Agus Harianto, Kamis (20/6/2013) mengatakan, karena dilahirkan prematur, kondisi mata Nurul belum sempurna pembentukannya.

"Retina mata terbentuk 14-16 minggu. Sebelum itu, akan terjadi kekurangan nutrisi dan gangguan lain, karena itu risiko kebutaan tinggi bagi bayi yang lahir prematur," jelasnya.
 
Hasil pemeriksaan tim dokter menyebutkan jantung Rahma mengalami  kelainan PDA (Patent Ductus Arteriosus) sedang, dan pulmonary stenosis ringan. "Namun dua kelainan pada jantung Rahma itu tidak membahayakan jiwa sang bayi," ujarnya.
 
Nurul-Rahma saat ini tengah dirawat intensif di RSU dr Soetomo, sembari menunggu penambahan berat badan menjadi minimal 10 kilogram untuk dilakukan operasi pemisahan. Nurul-Rahma adalah putri pasangan Yuda Winarno (22) dan Sika Jayati (22) asal Banyuwangi.
 
Rahma-Nurul sebenarnya memiliki satu saudara lagi yang dilahirkan secara bersamaan melalui operasi. Namun kondisinya normal dan berkelamin laki-laki yang diberi nama Alfino. Ketiganya dilahirkan pada 29 Januari 2013 di RS Al Huda Banyuwangi.

Meski tidak mendapatkan perawatan khusus, Alfino tetap berada bersama dua saudaranya yang kembar agar mendapatkan kasih sayang yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com