Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang Penaikan Harga BBM, Pemprov Jatim Sebar Sembako Murah

Kompas.com - 18/06/2013, 20:14 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan langkah antisipatif menyambut penaikan harga BBM. Sejak awal pekan lalu, pasar murah bahan kebutuhan pokok diluncurkan untuk menekan harga yang tidak rasional dan membebani masyarakat yang biasa terjadi pasca-kenaikan harga BBM.

Pasar murah itu, kata Gubernur Jatim Soekarwo, hanya untuk empat komoditas, yakni beras, gula, minyak goreng, dan terigu.

"Model pasar murah ini dengan menyubsidi ongkos angkut dari produsen produk sampai ke konsumen," katanya, Selasa (18/6/2013), seusai tes psikologi cagub Jatim, di gedung Graha Amerta, RSU dr Soetomo Surabaya.

Dalam operasi pasar murah itu, beras dengan kualitas premium dijual seharga Rp 7.350 per kilogram, minyak goreng Rp 7.500 per 900 miligram, gula Rp 10.000 per kilogram, dan tepung terigu dengan merek Segitiga dijual Rp 6.500 per kilogram.

"Ke depan kami akan format komoditas lainnya, bukan hanya empat item," tambahnya.

Subsidi ongkos angkut itu akan terus berlangsung selama Ramadhan hingga Lebaran nanti. Menjelang puasa, pasar murah akan berjalan bergerak ke pasar-pasar kelurahan atau desa. Konsep ini diupayakan untuk memotong mata rantai distribusi yang selalu mengambil untung pada momen-momen tertentu, seperti pasca-kenaikan BBM atau menjelang Ramadhan hingga Lebaran.

Rapat paripurna DPR, Senin (17/6/2013) kemarin, telah menyetujui rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Hasil itu diperoleh melalui mekanisme voting dengan hasil 338 anggota DPR menyetujui kenaikan harga BBM, sementara 181 lainnya menolak. Dengan demikian, sudah bisa dipastikan bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com