Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM di Jogja Berlanjut

Kompas.com - 15/06/2013, 16:18 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gelombang aksi demo mahasiswa untuk menolak rencana kenikan harga BBM terus terjadi di Yogyakarta. Selama dua hari berturut-turut organisasi mahasiswa melakukan aksi turun kejalan untuk menolak kenaikan BBM. Kemarin, Jumat (14/6/2013), massa dari Forum Sekolah Bersama (Sekber) mengelar aksi di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Hari ini, Sabtu (15/6/2013), sekitar pukul 11.00 Wib puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan front Aliansi Mahasiswa Jogjakarta (FAMJ) juga mengelar aksi di tempat yang sama. Sementara itu, pada waktu yang bersamaan, seratus lebih massa Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) juga melakukan aksi longmarch dari area taman parkir Abu Bakar Ali menuju kawasan nol kilometer.

Koordinator umum PMII Cipto mengatakan mahasiswa akan terus mengelar aksi sampai dengan pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM. Menaikkan harga BBM, lanjutnya, sama saja membunuh rakyat perlahan-lahan.

"Setiap hari mahasiswa akan terus mengelar aksi. Puncaknya pada tanggal 17 gabungan organisasi-organisasi  mahasiswa di DIY akan bersama-sama turun ke jalan," ujarnya.

Menurutnya, hanya dengan cara aksi turun ke jalan, mahasiswa bisa menyuarakan aspirasi. Pasalnya, selama ini pemerintah tidak memberikan ruang dialog.

"Toh mahasiswa juga sudah tidak percaya dengan rezim SBY-Boediono yang selama ini telah gagal mensejahterakan rakyat. Ditambah lagi rencana menaikan harga BBM," tegasnya.

Sementara itu juru bicara HTI, Muh Ismail Yusanto mengungkapkan  selain menolak kenaikan harga BBM, HTI juga menilai BBM sebagai kekayaan alam pengelolaannya untuk kesejahteraan rakyat.

"Rencana kenaikan BBM hanya akan menambah kesengsaraan rakyat. Secara tegas kami menolak kenaikan harga BBM," Tandasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan menolak itu bukan karena masalah hitung-hitungan untung rugi. Tetapi karena kebijakan menaikkan harga BBM bertentangan dengan syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com