Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Jogja Demo

Kompas.com - 14/06/2013, 12:12 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Massa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Sekolah Bersama (Sekber) Yogyakarta mengelar aksi di pertigaan Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jumat (14/6/2013). Demo ini digelar untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.

Humas Sekolah Bersama (Sekber) Yogyakarta, Andi Okto mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan bentuk ketidakbecusan Pemerintah dalam mengelola sumber daya alam Indonesia. "Sumber daya alam negara ini begitu kaya, namun Pemerintah malah mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ini hal yang aneh," katanya saat ditemui di sela-sela aksi.

Menurut Andi, menaikan harga BBM bukanlah jalan keluar bagi rakyat, tapi malah membuat rakyat semakin tercekik. Bantuan langsung sementara yang diwacanakan Pemerintah hanya omong kosong belaka, karena dampak kenaikan BBM akan lebih dari empat bulan.

"Sebenarnya banyak jalan untuk memenuhi APBN yang katanya defisit. Misalnya dengan pengurangan anggaran belanja negara yang mencapai Rp 400 triliun," tandasnya.

Dia mengungkapkan, anggaran jalan-jalan para pejabat dan dana tunjangan seharusnya di pangkas karena hanya menambah pembengkakan anggaran tanpa fungsi yang jelas. " Sudah saatnya masyarakat berani dan sadar menyatakan sikap terhadap pemerintah untuk menolak kenaikan harga BBM," Seru Andi lagi.

Usai melakukan orasi dan membacakan pernyataan sikap, para mahasiswa lantas membubarkan diri. Mereka menyatakan akan kembali mengelar aksi yang lebih besar pada 17 Juni mendatang. "Kami akan melakukan aksi lebih besar lagi besok 17 juni. Ada 20 organisasi di DIY yang akan ikut turun ke jalan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com