Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Didesak Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 14/06/2013, 12:02 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa di Malang, Jawa Timur, yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Malang, menggelar demo, Jumat (14/6/2013). Mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan rencana kenaikan harga BBM, yang dinilai akan menyengsarakan rakyat kecil.

Ratusan mahasiswa menggelar demo dari Jalan Veteran dan langsung menuju gedung DPRD Kota Malang. Dalam orasinya, Dwi Fitri Wiyono, Ketua Umum PC PMII Kota Malang mengatakan, jika terjadi kenaikan harga BBM, jelas rakyat akan sengsara. "Kebutuhan pokok masyarakat akan semakin mahal. Jika alasan demi stabilitas ekonomi nasional itu bohong," katanya.

Soal alasan demi subsidi atau bantuan untuk masyarakat, katanya, pemerintah memang seharusnya memberikan subsidi. "Subsidi untuk rakyat itu sudah menjadi kewajiban negara. Tidak kemudian mencekik rakyat demi kepentingan rakyat," katanya.

Jika Pemerintah menaikkan harga BBM, kata Dwi, kebijakan tersebut jelas pelecehan terhadap UUD 1945. Sebab, Negara Indonesia memiliki kekayaan luar biasa. "Karena itu, tidak ada tawar menawar lagi, rakyat harus menolak kenaikan harga BBM. Presiden SBY harus membatalkan untuk menaikkan harga BBM," tegasnya.

Selain itu, mahasiswa Malang  juga mendesak Pemerintah untuk segera mewujudkan kedaulatan Migas dengan menasionalisasi aset migas yang dikuasai asing. "Terakhir, tuntutan kami, hapus Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 Pasal 72 ayat 1 yang sangat bertentangan dengan amanat UUD 45," katanya.

Dwi menegaskan, pihaknya akan kembali menggelar demo lebih besar lagi pada Senin (17/6/2013) nanti. "Kita akan turun lagi Senin. Apapun yang terjadi, SBY harus membatalkan kenaikan harga BBM demi rakyat," katanya.

Dalam aksi tersebut, demo ditemui oleh anggota DPRD Kota Malang dari PDIP dan PKS. "Kita sudah tegas menolak kenaikan harga BBM. Karena untuk membantu rakyat miskin tidak harus menaikkan harga BBM," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com