Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Demo Tolak Pembangunan Waduk di Kupang

Kompas.com - 14/06/2013, 10:57 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Kelurahan Kolhua menolak rencana Pemerintah Kota Kupang untuk membangun waduk di wilayah itu. Padahal pembangunan waduk itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air minum warga kota.

John Bino (42) warga Kolhua yang ikut dalam demo di halaman Gedung DPRD NTT di Kupang, Jumat (14/6/2013) mengatakan, warga Kolhua menolak rencana pembangunan waduk Kolhua karena kehadiran waduk tidak bermanfaat bagi masyarakat lokal.

"Kami terus digusur dalam 20 tahun terakhir. Tadinya, kami sebagai warga asli bermukim di pusat Kupang tetapi kemudian digusur ke tepi kota sampai di Kolhua, itu pun kami mau digusur lagi," kata Bino.

Mereka membawa spanduk bertulislkan, tolak waduk Kolhua karena akan sangat menyengsarakan rakyat. Waduk itu bukan solusi yang tepat mengadakan air bersih bagi warga Kupang. Air bersih yang ada hanya dimonopoli pejabat, pengusaha, dan pemilik tanah ulayat.

Sejumlah sumber mata air di kota Kupang, diperjualbelikan oleh pemilik air, sementara Pemkot bersikap diam. "Kalau Pemkot menyebutkan kekayaan sumber daya air dikuasai negara, apakah Kolhua itu punya sumber mata air seperti di sejumlah titik di dalam kota Kupang. Sama sekali tidak. Di Kolhua, Pemkot hanya mau bangun waduk untuk tampung air hujan," kata Bino.

Para demonstran terdiri dari petani sayur dan peternak ayam, anak anak, dan ibu rumah tangga. Mereka telah memperjuangkan nasib sampai di Komnas HAM dan DPR RI, namun belum ada kejelasan soal pembatalan rencana itu.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Kupang berencana membangun waduk Kolhua senilai Rp 50 miliar untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi 300.000 warga Kota Kupang yang sudah lama kesulitan air bersih. Selama ini mereka membeli air tanggi (5000 liter) dengan harga Rp 50.000 - Rp 70.000 tergantung jarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com