Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Hotel, Puluhan Preman Bakar Lima Bentor

Kompas.com - 13/06/2013, 18:37 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Puluhan preman terlibat tawuran di sekitar lokasi sengketa Hotel Pena Mas, Jalan Hertasning, Makassar, Kamis (13/6/2013) petang, bersamaan waktunya dengan bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo.

Kelompok preman tersebut membakar lima unit becak motor (bentor) yang terparkir di pinggir jalan. Belum diketahui persis siapa pemilik bentor tersebut. Bentrokan antardua kelompok preman terjadi sekitar 30 menit.

Bentrokan ini dipicu sengketa kepemilikan Hotel Pena Mas yang kini berstatus pailit. Puluhan orang yang diduga dari kelompok Herry—pemilik hotel yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Makassar—tiba-tiba melakukan penyerangan ke arah Hotel Pena Mas.

Massa datang dari arah Timur ke Barat. Mereka melancarkan protes karena seharusnya hotel tersebut dikosongkan menyusul status tahap lelang.

Sebelum tiba di depan Hotel Pena Mas, massa ini membanting dan merusak sejumlah gerobak, lapak jualan di sepanjang jalan yang dilalui. Dengan berbekal balok kayu, parang, panah, massa yang bertahan di Hotel Pena Mas melakukan serangan balasan. Mereka diduga adalah eks karyawan hotel dan juga pemuda yang diduga preman bayaran.

Puncaknya, aksi saling panah pun tak terhindarkan. Bentrokan berhasil diredam setelah beberapa aparat kepolisian yang melintas di lokasi kejadian melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun, saat polisi sibuk memukul mundur kelompok preman bayaran, kelompok preman bayaran lain yang berada di Hotel Pena Mas pun memanfaatkan situasi tersebut dengan membakar lima becak motor yang terparkir di pinggir jalan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com