Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulteng Imbau Warga Poso Tak Terprovokasi

Kompas.com - 10/06/2013, 20:14 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta masyarakat Poso, Sulawesi Tengah untuk tidak terprovokasi dan bisa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat setempat.

Imbauan ini disampaikan Gubernur Longki terkait aksi massa yang memblokade ruas jalan Trans Sulawesi di dalam Kota Poso, Senin (10/6/2013) sore terkait protes mereka atas penangkapan warga oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Poso.

"Saya menerima laporan bahwa ada konsentrasi massa di ruas jalan Trans Sulawesi dan mereka membakar ban-ban bekas. Ini terkait dengan penangkapan salah seorang warga terduga teroris di Jalan Pulau Irian," aku Longki.

Setelah menerima laporan tersebut, Longki mengaku langsung mengontak Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Aridono Sukmanto dan Danrem 132 Tadulalo Kolonel (Inf) Tri Soewandono agar mengambil tindakan-tindakan sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

"Saya sudah mengontak Kapolda dan Danrem terkait peristiwa yang barusan terjadi di Poso, Senin sore tadi. Sebagai Gubernur saya sudah meminta Kapolda dan jajarannya dibantu oleh TNI Angkatan Darat kiranya dapat mengendalikan konsentrasi massa tersebut, sekaligus dapat menenangkan warga juga mengamankan wilayah tersebut. Saya berharap situasinya segera kondusif," jelas Longki yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng tersebut.

Sementara dari Poso dilaporkan seorang warga Poso tertembak oleh aparat Densus 88 AT Mabes Polri. Warga tersebut diketahui bernama Ahmad alias Udin alias Nudin. Ia adalah kakak dari Andi Brekele, salah seorang warga Poso yang ditembak mati oleh Densus 88 di Bima, NTT sekitar empat bulan lalu. Saat ini, massa masih terus terkonsentrasi di Jalan Pulau Sumatera, Poso Kota yang juga merupakan ruas jalan Trans Sulawesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com