Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Ilegal ke Timor Leste Diangkut Melalui Jalur Laut

Kompas.com - 09/06/2013, 08:46 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) ke Timor Leste melalui jalur illegal di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, makin marak terjadi. Modus penyelundupan terbaru yakni melalui jalur laut dengan menggunakan perahu.

Tokoh pemuda perbatasan di Atambua, Yunius Koi Asa, kepada Kompas.com, Sabtu (8/6/2013) menjelaskan proses penyelundupan BBM ke bekas provinsi Indonesia ke-27 itu.

Yunius mengatakan, BBM yang dibeli di SPBU Kota Atambua, dengan menggunakan jeriken ukuran 35 liter, kemudian diangkut menggunakan sepeda motor dan dibawa untuk ditampung di sekitar Mota'ain.

"Ada sekitar 20-an unit motor yang setiap unitnya membawa BBM dalam tiga jeriken ukuran 35 liter. BBM itu lalu ditampung dan pada malam hari diantar menggunakan perahu ke Timor Leste. Untuk sekali angkut, satu perahu bisa muat antara empat sampai tujuh ton BBM," kata Yunius.

Menurut Yunius, terdapat sejumlah pantai yang menjadi jalur penyelundupan dengan perahu yakni pantai Makfaho, Sukarlaran, dan Motaain Seroja.

"Selain melalui laut, penyelundupan juga lewat darat yakni jalan tikus di sepanjang garis perbatasan, mulai dari Silawan," tambah Yunius.

"Praktik penyelundupan memang sudah berlangsung lama. Kita yang tinggal persis di perbatasan merasa kesal karena BBM subsidi diselundupkan dengan manajemen mafia yang rapi, hingga masyarakat setempat beli dengan harga sangat mahal, antara Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per liternya. Itupun kadang tidak sampai satu liter," lanjut Yunius.

Yunius juga mengatakan, sejumlah penyelundup sudah kerap tertangkap tangan kepolisian, bahkan ada juga aparat yang terlibat penyelundupan dan ditangkap, tetapi proses hukum tidak diketahui oleh masyarakat.

Karena itu Yunius berharap pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya agar serius untuk memberantas penyelundupan BBM karena dampaknya langsung pada masyarakat kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com